Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tiga Tempat Ibadah Berdiri Berdampingan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Gereja dan masjid di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran ini berdiri berdampingan dan selama ini bisa rukun, kemarin (31-7).

PESANGGARAN – Dua tempat ibadah yang ada di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, ini menunjukkan kerukunan umat beragama di daerah paling selatan di Kabupaten Banyuwangi, itu terjaga dengan baik. Di desa itu ada masjid dan gereja berdiri dengan berdampingan.

Masjid As syuhada dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Silirbaru Pepanthan yang ada di Desa Kandangan, hanya dipisahkan oleh tembok pagar dengan tinggi dua meter. Tidak jauh dari tempat itu, ada Vihara Dhamma Santi, tempat ibadah bagi agama Budha.

Saat Jawa Pos Radar Genteng berada di dua tempat ibadah itu kemarin (31/7), di GKJW sedang melakukan pemberkatan pernikahan. Sejumlah warga berjilbab, tampak menunggu di luar gereja. “Di sini kerukunan umat beragama terjalin sangat baik,” cetus Rosa Rohmaniya, 26, salah satu pengiring pengantin.

Rosa yang beragama Islam itu mengaku saat kecil sering diajak kerabatnya yang beragama Kristen ke gereja. Saat itu, dia hanya di luar ruangan dan kerabatnya masuk untuk beribadat. “Saya waktu kecil kalau Minggu sering diajak ke sini (gereja), tapi main di luar,” ucap ibu muda yang kini tinggal di Kabupaten Bondowoso itu.

Dalam melakukan tradisi dan berbagai kegiatan yang ada di desa, jelas dia, masayarakat sudah terbiasa melakukan secara bersama-sama. Dan itu bukan berani mencampuradukkan keyakinan.

“Saat selametan bersama, nanti kalau doa sesuai keyakinan masing-masing,” ucapnya. Salah satu tokoh agama Desa Kandangan, Ustad M. Fadil, menambahkan masyarakat di Desa Kandangan dan sarangan sudah dewasa dalam memahami kerukunan beragama. Di lembaga pendidikan yang dikelola warga NU, siswa dari non muslim juga ada.

“Di TK NU itu agama siswanya macam-macam,” cetusnya. (radar)