Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

TKI Muncar Koma di Taiwan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Satu lagi tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi mengalami nasib mengenaskan di  Taiwan. TKI yang sakit cukup parah itu adalah Sholihatun,  48, asal Desa Sumber beras, Kecamatan Muncar.

Akibat kondisinya itu, saat ini Sholihatun menjalani perawatan di kamar nomor 5320 lantai tiga Rumah Sakit (RS)  Thai Ta Iyen, Taipei. Dia mengalami  pembengkakan otak. “Sakit sudah dua minggu lebih,” cetus Nur Hamidah, 29, teman  Sholihatun yang kini bekerja  di Taiwan.

Nur Hamidah yang berasal dari Dusun Kaliagung, RT 1, RW 1, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, itu mengaku menjenguk Sholihatun pada Selasa (8/9). “Saat saya jenguk, Sholihatun terbaring lemas. Katanya sudah lebih dari  dua pekan berada di rumah sakit,”  katanya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos Radar Genteng  kemarin (10/9).

Sebelum Sholihatun dirawat di  rumah sakit, dia sering mengeluh pusing, batuk, dan pilek. Dia tidak menyangka sakit yang di derita  Sholihatun itu akan semakin parah. “Saat ini sakitnya semakin parah. Kondisinya koma dan tidak sadarkan  diri,” ungkapnya.

Kabar Sholihatun yang kini sakit parah itu ternyata sudah sampai pada Kepala Bidang (Kabid) Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabu paten Banyuwangi, Joko Sugeng Rahardjo.

Menurutnya, kabar itu masih dalam  proses penggalian data. Pihaknya juga telah melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan Pos  Pelayanan Penempatan dan Perlindungan  TKI (P4TKI) Banyuwangi untuk mem bantu beban TKI asal Desa Sumber beras tersebut.

“Kita masih berupaya menggali informasi  yang bersangkutan ini berangkat kapan, dari mana, dan siapa yang  memberangkatkan. Semua masih   kita selidiki,” jelasnya. Jika semua data sudah terkumpul dan jelas, sebut dia, pihaknya akan  membantu pemulangan Sholihatun ke tanah air.

“Mohon doanya saja, semoga Sholihatun lekas sembuh dan bisa segera di pulangkan,” katanya  kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (10/9). (radar)

Kata kunci yang digunakan :