Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tolak Pembangunan IPAL Harga Mati

KOMPAK: Puluhan warga menolak pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, kemarin (kanan). Warga menunjukkan tembok rumah yang retak-retak.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KOMPAK: Puluhan warga menolak pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, kemarin (kanan). Warga menunjukkan tembok rumah yang retak-retak.

MUNCAR – Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, masih menyisakan masalah.

Pasca retaknya tembok rumah warga akibat getaran mesin pemasang tiang pancang, kemarin puluhan warga kembali berunjuk rasa. Mereka menolak pembangunan IPAL yang berlokasi di tanah bekas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tersebut.

Warga menempel selebaran di sekitar lokasi proyek. Bahkan, selebaran itu juga terpasang di rumah warga dan kanan-kiri jalan menuju lokasi pembangunan IPAL. Penolakan atas pembangunan IPAL tersebut merupakan harga mati. Pasalnya, warga tidak pernah menyatakan sepakat atas proyek tersebut. ‘

Warga di sini nggak ada yang sepakat,’’ cetus Misri, salah seorang warga setempat. Menurut Misri, kalau toh ada persetujuan, itu merupakan kesepakatan terselubung. Pasalnya, mayoritas warga tidak pernah menyuarakan kata setuju.

Kalau memang benar-benar ada tanda tangan, itu tanda tangan gelap,’’ tandas Misri ga lain, Juwanto mengungkapkan, masalah pembangunan IPAL Terpadu itu su dah tidak bisa ditoleransi.

Sebab, warga sudah telanjur merasakan dampak buruk. ‘’Li hat saja, lokasinya mepet (terlalu dekat) musala. Cuma empat meter. Seharusnya tempat itu berjarak 100 meter dari permukiman,’’ paparnya. Seharusnya lagi, pemerintah dan pelaksana proyek memperhatikan warga setempat.

Artinya, sebelum proyek tersebut di laksanakan, warga diberi kompensasi dulu. ‘’Walaupun itu tanah milik pemerintah, tapi warga tetap harus di perhatikan,’’ tandasnya. Sementara itu, belasan warga yang rumahnya retak-retak hingga kemarin belum diperbaiki.

Yang pasti, warga masih trauma dengan getaran yang ditimbulkan mesin pemasang tiang pancang tersebut. Sebelum rumah lain juga retak, warga minta pembangunan IPAL itu dihentikan total. Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, menimbulkan petaka bagi warga setempat.

Belasan rumah warga dan sebuah musala rusak. Kerusakan itu dipicu ge taran mesin pemasang tiang pancang. Guncangan terasa kuat hingga radius 70 meter. Mayoritas bangunan  yang berada di radius 70 meter pun menjadi retakre tak. Rumah warga yang retak berjumlah 17 unit. Sebuah musala yang lokasinya di sisi timur proyek tersebut juga retak. (radar)