Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tomcat Serang Purwoharjo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DISERANG TOMCAT: Amanda menunjukkan luka akibat serangan tomcat di Purwoharjo kemarin.

Dua Siswi SD Jadi Korban

PURWOHARJO – Serangan tomcat dalam beberapa hari terakhir kian meluas. Masyarakat yang tinggal di pesisir pun mulai diserang serangga yang biasa hidup di persawahan dan dikenal sebagai predator alami wereng itu.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan koran ini menyebutkan, dua bocah perempuan warga Dusun Kampungbaru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, mengalami luka yang diduga kuat akibat racun tomcat. Korbannya
adalah Amanda Erika Abelia, 8, dan Elsa, 8. Amanda mengalami luka memanjang di dada sampai pusar, sedangkan Elsa terluka di leher.

Ditemui di kediamannya kemarin (26/3), Amanda mengungkapkan bahwa luka memanjang di dada sampai pusarnya itu muncul setelah tubuhnya dihinggapi seekor serangga menyerupai semut yang tubuhnya berwarna merah dan hitam.

Dikatakannya, kejadian itu terjadi ketika dia berada di sekolah, yakni di salah satu SD Negeri di Desa Grajagan, Sabtu lalu (24/3). Saat jam istirahat, tiba-tiba seekor serangga masuk ke dalam seragam sekolah yang dia kenakan.

“Serangga itu saya hempaskan menggunakan tangan. Seketika, dada saya terasa panas,” ujar siswi kelas I itu. Sabtu malam, suhu tubuh Amanda tinggi. Kontan saja, Katinem, 55, ibunya, kelabakan. Keesokan harinya, Katinem membawa Amanda berobat ke puskesmas setempat.

Oleh petugas medis, Amanda diberi dua butir kapsul berwarna hijau-putih. Lantaran Amanda terus mengeluh dadanya panas, sang ibu semakin cemas. Tanpa pikir panjang, Katinem langsung menghancurkan kapsul tersebut dan mengoleskan serbuk kapsul itu ke dada buah hatinya.

“Saya pikir, kalau kapsulnya diminum lama sembuhnya. Jadi, saya oleskan saja serbuknya ke dada Amanda. Eh ternyata malah tambah sakit, bahkan sampai tidak bisa tidur semalaman,” keluh Katinem polos. Menurut Katinem, dia nekat mengoleskan serbuk kapsul dari petugas puskesmas itu karena dia memang tidak tahu cara penggunaannya.

“Saat mengajak Amanda berobat, saya hanya diberi dua kapsul itu. Petugas tidak memberi tahu saya cara penggunaannya. Apakah dikonsumsi ataukah bagaimana? Petugas tersebut juga tidak mengatakan apa penyebab luka yang dialami Amanda,” sesalnya.

Sementara itu, kejadian serupa juga menimpa salah seorang siswa lain, yakni Elsa. Sama seperti Amanda, tubuh bocah yang masih duduk di bangku kelas II itu dihinggapi serangga yang ciri-cirinya mirip tomcat. Dia dihinggapi saat berada di sekolahnya Sabtu lalu. “Luka yang dialami Elsa hanya di bagian leher,” cerita salah satu siswa.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banyuwangi, Hariadji Soegito menyebut, dari laporan yang diterima ternyata tomcat tidak hanya menyerang dua bocah yang tinggal di Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, itu tapi juga ada satu korban lagi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Yang terbaru tiga korban ini,” jelasnya.

Sebelumnya, terang dia, tomcat juga menyerang warga di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, dan Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat. “Saya sudah meminta semua petugas medis di puskesmas seluruh Banyuwangi memantau tomcat,” katanya.

Hariadji meminta warga yang terkena cairan tomcat segera membersihkan dengan air. Selain itu, juga mengolesi salep hidrocortison cream. “Kalau sampai melepuh, segera bawa ke petugas kesehatan terdekat,” pintanya. (radar)