Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Traffick Light Lateng Mati, Anak-anak Bantu Atur Lalin

Beberapa anak pengatur lalin dadakan mengatur kendaraan yang melintas di perempatan Jalan MH Tahmrin, Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Beberapa anak pengatur lalin dadakan mengatur kendaraan yang melintas di perempatan Jalan MH Tahmrin, Banyuwangi.

BANYUWANGI – Traffick light di jalan MH. Thamrin Banyuwangi mati. Akibatnya, arus lalu lintas terlihat kacau. Untungnya, ada anak-anak dengan sukarela ikut membantu arus lalin biar tidak semakin kacau.

Anak-anak tersebut turun ke jalan untuk mengatur lalin kendaraan karena lampu merah di perempatan Kelurahan Lateng tersebut mati sejak dua hari lalu. Bermodal peluit serta saling sigap, anak-anak berusia 13 tahun tersebut begitu lihai mengatur lalu lintas di jalan nasional tersebut.

Tak sedikit pengendara memberi uang receh untuk jasa mereka karena sudah membantu mengatur lalu lintas. Fauzan Firli Alfahri, 13, pengatur lalin dadakan mengaku, jika dalam satu hari dirinya dapat meraup uang receh hingga mencapai nominal Rp 190 ribu.

Apalagi lampu merah di perempatan Kelurahan Lateng tersebut sering sekali mati. “Lampu merah itu mati mulai pukul 15.00 Jumat lalu (5/1). Dalam satu hari biasanya satu anak bisa dapat Rp 120 hingga 190 ribu,” ujar Fauzan.

Perempatan Jalan MH Thamrin tersebut memang sangat padat dan lampu merahnya sering mati. Jika lampu merah sudah mati maka anak-anak tersebut langsung beralih profesi menjadi pengatur lalin dadakan.

“Kalau lampu merahnya mati jadi kacau. Tidak ada petugas maupun relawan lainnya yang turun ke jalan. Iya bagaimana lagi agar lalin tetap lancar saya dan teman-teman yang mengatur,” ungkap pelajar kelas dua SMPN 2 Kalipuro itu.

Sementara itu, Anwar Said, 45, pengguna jalan mengaku sangat terbantu dengan adanya para pengatur lalin dadakan tersebut. Jika tidak ada mereka mungkin banyak kendaraan yang saling tidak mau mengalah.

“Saya beri uang sekadarnya saja untuk uang jajan anak-anak pengatur Ialin dadakan itu. Kalau tidak ada mereka mungkin kemacetan akan menjadi semakin parah,” tandas Said.(radar)