Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tunanetra Putra Tuan Rumah Juara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Cabang Tilawah Anak Raih Juara Dua

BANYUWANGI – Even besar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Banyuwangi memasuki hari terakhir kemarin. Seluruh kategori lomba memasuki babak final. Tuan rumah Banyuwangi dipastikan meraih juara satu untuk cabang tilawah golongan tunanetra.

Dia adalah Wahyono. Dalam babak final yang berlangsung di aula Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop- UMKM) kemarin Wahyono meraih nilai 97,5. Wahyono tampil dengan nomor urut terakhir setelah Kabupaten Madiun dan Gresik.

Dalam waktu 8 menit Wahyono menunjukkan kepiawaiannya membaca ayat suci Alquran, yaitu surat Al-Israa ayat 1-9 di depan dewan hakim. Sementara itu, juara satu MTQ tunanetra putri diraih kafilah Nganjuk dengan nilai 92,5. Dia adalah Yunita Fauziyah.

Ketua majelis MTQ remaja dan tunanetra, Nurul Huda, mengatakan babak final berlangsung lancar bahkan meriah. Sebab, para kafilah membawa pendukung cukup banyak. “Alhamdulillah, di sesi terakhir ini lomba berjalan cukup lancar dan tertib,” ucapnya.

Ia juga menilai kualitas peserta yang terjaring di babak final sangat baik. Sementara itu, pada babak final cabang tilawah anak putri yang berlangsung di Aula Kementerian Agama (Kemenag), tuan rumah Banyuwangi meraih posisi juara. Dia adalah Sinta Nur Azizah Zain dengan nilai 94,0.

Atau sedikit lebih rendah  daripada juara pertama yang diraih Kabupaten Malang, yakni 94,5. Lomba berlangsung singkat karena peserta mengerucut menjadi enam orang, yakni tiga putra dari Kafilah Gresik, Jombang, dan Madiun. Tiga putri dari Kafilah Kabupaten Malang, Banyuwangi, dan Lumajang.

Ketua Majelis Tilawah dan Tartil Anak, Mustofa mengatakan, kualitas peserta pada babak final semuanya baik. “Kualitas peserta sangat bagus. Hal itu tentu didukung sistem administrasi yang ketat,” ungkapnya. Para dewan hakim memberikan nilai berdasar tiga kategori, yakni tajwid, irama, dan lagu serta fashohah.

Mustofa menuturkan, irama dan lagu yang disajikan peserta menjadi perhatian utama. “Irama dan lagu mendapat poin maksimal 40, tajwid 30, dan fashohah 30,” tuturnya. Peserta yang berhasil menjadi juara satu akan mewakili Provinsi Jawa Timur dalam MTQ nasional pada cabang yang sama. “Sebelumnya mereka akan dibina dulu,” tandasnya.(radar)