Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Turin, Juru Kunci dan Pembuat Rumus Kalender

Turin, 55 menunjukkan rumusan kalender tahun baru 2018 jatuh pada hari Senin Legi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Turin, 55 menunjukkan rumusan kalender tahun baru 2018 jatuh pada hari Senin Legi.

Bantu Ramal Masa Depan Sesuai Tanggal Lahir

Membuat kalender hingga 170 tahun bukan perkara mudah. Hal itu dilakukan, Turin, 55, salah seorang warga Dusun Sukorejo, RT 02/RW 01, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh. Menariknya, rumusan kalender itu ditulis tangan sendiri dalam sebuah buku folio bergaris.

DEDY JUMHARDIYANTO, Singojuruh

Waktu menunjukkan pukul 13.00. Hujan rintik-rintik mengguyur sejak pagi. Seorang lelaki paruh baya dengan tenang dan santai duduk di balai bengong (gazebo). Lelaki itu tampak serius menulis di atas kertas bergaris. Segelas kopi hitam bersanding tepat di samping kirinya.

Sesekali lelaki itu membuka lembaran kertas yang diletakkan di lantai persis di depan tempatnya duduk. Lelaki itu adalah Turin. Warga Dusun Sukorejo, RT 02 RW 01, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh itu sehari-hari bertugas sebagai juru kunci petilasan Syeh Siti Jenar.

Di balik kepolosannya sebagai juru kunci, Turin ternyata juga menyimpan bakat yang sungguh luar biasa. Betapa tidak, dengan penuh kesabaran, Turin membuat rumusan kalender. Padahal, rumusan kalender itu juga tidak pernah dicetak untuk kepentingan umum.

Turin mengatakan, menulis rumusan kalender itu dimulainya sejak tahu 2002 silam. “Awalnya saya hanya ingin belajar tentang ilmu menghitung hari dan pasaran jawa,” ungkapnya.

Dia belajar menghitung hari, bulan, dan pasaran pada sesepuh desa setempat yang bernama (alm) Esdi. Karena ingat manusia terbatas, dia memutuskan untuk menulis ilmu yang dipelajari tersebut dengan menggunakan bolpoin dan kertas. “Jadi saya membuat rumusan kalender ini dipandu oleh guru saya, (alm) Kek (sebutan kakek) Esdi itu,” ujarnya.

Sepeninggal (alm) Esdi, dia mulai meneruskan rumusan kalender sejak tahun 1901 tersebut. Kini rumus kalender lengkap dengan hitungan pasaran Jawa itu sudah memasuki tahun 2070.

Pembuatan rumusan kalender itu juga cukup rumit. Yakni menggunakan ilmu Jawa kuno berupa pawukon atau wuku (waktu). Satu wuku umurnya tujuh hari. Sedangkan wuku jenisnya ada 30, mulai Sinto sampai Prabu Watu Gunung.

Berbekal buku pawukon atau wuku itulah, rumusan kalender umum dan Jawa itu bisa dibuat beserta dengan pasaran limo yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Rumusan kalender yang ditulis tangan itu berbentuk lembaran. Satu lembar kertas folio bergaris itu terdapat 12 kolom yang mencantumkan tahun, nama bulan, pasaran, tanggal dan wuku. “Tanggalnya saya buat berdasarkan hitungan satu wuku atau tujuh hari,” terang suami Susiana ini.

Dia tidak menyangka, niat memperdalam ilmu menghitung hari itu kini justru mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Salah satu manfaatnya adalah membantu seseorang yang lupa hari, tanggal, bulan lahirnya.

“Kalau orang dulu, biasanya hanya ingat hari lahirnya bersamaan dengan momen tertentu. Dari petunjuk awal itu, saya bisa membantu dengan melihat di rumusan kalender dan kebanyakan ketemu hari lahirnya tanggal, bulan apa,” jelas bapak dua anak ini.

Dengan hitungan wuku tersebut, rumusan kalender itu juga bisa membantu meramal atau membuka tabir rahasia seseorang sesuai tanggal lahirnya. Misalnya dalam hal kesehatan, jenis pekerjaan, termasuk mengetahui sejak dini hari nahas atau sial.

Bahkan, dalam buku pawukon dan rumusan kalender tersebut juga bisa mengetahui tentang karakter dan bakat seseorang hanya dari tanggal lahir dan pasaran. Serta dapat mengetahui sejak dini menangkal tolak balak.

“Hitungan kalender wuku ini hanya membantu mengarahkan bakat, pekerjaan, serta untuk lebih waspada dengan hari sial. Tapi segala sesuatunya tergantung dari kehendak Yang Maha Kuasa,” beber pria berkacamata ini.

Salah satu bukti rumusan kalender yang ditulisnya sangat jitu adalah Tahun Baru 2018, jatuh pada hari Senin, pasaran Legi. Jumlah wuku-nya 21, masuk wuku medangkuan. Pada tanggal tersebut baik untuk melaksanakan pernikahan, membangun rumah. Namun, nahasnya atau sialnya tidak boleh marah dan mudah tersinggung. Jika marah bisa saja terjadi pertengkaran hebat dan bisa timbul peperangan.

Turin menambahkan, jika tahun 2018 ini adalah tahun dengan simbol kas uang. Artinya meski tahun politik, tetapi tahun ini akan terbuka lapangan pekerjaan baru yang memberdayakan masyarakat untuk lebih makmur dan lebih sejahtera.

Berbeda dengan tahun 2017 lalu dengan simbol telepon. Tak heran, jika selama tahun 2017 lalu banyak beredar kabar yang tidak benar sumbernya, alias berita hoax. “Jika dibanding tahun 2017 lalu, tahun 2018 ini akan lebih baik. Masyarakat lebih makmur karena simbolnya adalah kas uang,” tandasnya.(radar)