Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ujian Kenaikan Kelas lewat Online

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto Ilustrasi

BANYUWANGI – Proses belajar mengajar di SD, SMP, maupun SMA terkendala COVID-19. Hampir 2 bulan lebih siswa belajar di rumah atau study from home (SFH). Mereka tidak bisa bertatap muka dengan guru maupun teman-temannya.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, selama kebijakan SFH diterapkan, siswa belajar lewat online. Tugas-tugas sekolah di share melalui grup WhatsApp (WA). Sementara jawabannya dikirim ke WA guru kelas.

Bukan hanya tugas sekolah, pelaksanaan ujian akhir semester sebagai penentu kenaikan kelas juga dilakukan lewat online.

Mulai Senin (8/6/2020) kemarin, siswa SD dan SMP menjalani ujian kenaikan kelas. Ujian bakal berlangsung selama 5 hari ke depan. Kendati di rumah, siswa juga diwajibkan mengirimkan foto kepada gurunya dengan tetap mengenakan seragam sekolah.

Soal hari pertama untuk SD kemarin adalah agama dan tematik. Sejumlah siswa begitu lancar mengerjakan soal karena di dampingi orang tuanya. Kalau ada kesulitan tinggal menanyakan kepada orang tua.

“Bu guru minta ada foto mengenakan seragam sekolah tentang suasana waktu mengerjakan soal,” ujar Nasaka, siswa kelas V SDN 4 Penganjuran.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, untuk jenjang SD jumlah siswa yang mengerjakan ujian untuk penilaian akhir tahun (PAT) dengan metode daring masih berada di bawah angka 50 persen. Sisanya, masih menggunakan metode luring (offline).

“Kita sesuaikan dengan skema belajar di rumah. Jadi untuk ujian bisa menggunakan sistem daring atau luring. Tergantung bagaimana kondisi siswa di rumah,” jelas Suratno.

Jika menggunakan metode daring, siswa tinggal berkomunikasi dengan smartphone atau laptop untuk mengerjakan tugasnya.

Sedangkan untuk yang luring, wali kelas akan mendatangi rumah siswa satu persatu sembari membagikan soal yang harus mereka kerjakan.

“Kalau SMP sudah lebih dari 50 persen yang menggunakan daring. SD masih di bawah itu karena mungkin sebaran wilayahnya lebih luas,” kata dia.

Nantinya, nilai dari ujian PAT akan digunakan sebagai salah satu acuan dalam kenaikan kelas siswa. Selain beberapa nilai lainnya seperti nilai-nilai harian dan tugas yang dikerjakan selama Covid-19. Sesuai imbauan Menteri Pendidikan, sekolah diminta untuk memberikan kelonggaran penilaian terhadap siswa.

“Penerapan standar nilai tidak mengacu kaku kepada standar kurikulum. Tetapi mengacu pada materi apa yang sudah dipelajari siswa,” tegasnya.