Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Viral Video Stiker Nomor “Call Center” Palsu Tertempel di Mesin ATM, Ini Penjelasan BRI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Baru-baru ini viral video seorang pria menceritakan pengalamannya saat kartu ATM miliknya tertelan di salah satu gerai ATM di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik itu, pria perekam video mengatakan bahwa awalnya ia masuk ke ATM dan di bagian mesin ATM sudah tertempel sebuah stiker yang tertera call center-nya. Stiker tersebut menunjukkan sebuah nomor 08818001777 untuk dihubungi apabila ATM tersebut tertelan di mesin.

Pria tersebut kemudian memasukkan ATM-nya ke mesin, namun yang terjadi justru ATM-nya tertelan. Karena ada stiker tersebut, dengan ketidaktahuannya ia langsung menghubungi nomor yang mengaku sebagai call center BRI.

“Kita masukkan kartu disitu ATM saya tertelan dan saya menghubungi nomer ini. (Kembali menyorot nomer layanan 08818001777),” ujarnya.

Ketika dihubungi, seseorang yang menerima telepon meminta nomor rekening dan jumlah nominal saldo, namun ia menaruh curiga saat orang tersebut meminta pin ATM. “Ujung-ujungnya kok minta nomer pin saya. Akhirnya saya matikan,” ungkapnya.

Pria perekam tersebut akhirnya berinisiatif untuk menghubungi nomor telepon yang berada di bagian atas, yang merupakan call center resmi.

“Terus saya telpon di nomer ini (kamera menyorot nomer telpon 14017), ternyata disitu BRI tidak pernah memberikan call center sepanjang itu,” tutupnya.

Sementara itu, SPO Bank BRI KC Genteng, Rizal Wahyudi mengatakan, pihak Bank BRI sudah mengetahui video tersebut dan langsung melepas stiker nomor call center palsu tersebut pada hari yang sama.

“Ini saya masih di Polres Banyuwangi untuk menginformasikan video tersebut kepada pihak polisi. Yang mengambil video adalah nasabah kita pada tanggal 31 Januari 2018 lalu,” kata Rizal kepada wartawan, Kamis (3/12/2018).

Ia memastikan, stiker tersebut tidak lebih dari satu jam berada di dalam gerai ATM tersebut, karena setiap dua jam sekali ada patroli ATM yang melaporkan kondisi ATM ke kantor cabang.

Pihaknya juga masih belum mendapatkan laporan kerugian akibat stiker call center abal-abal tersebut.

“Kita sudah tahu orang yang menempel stiker dari kamera CCTV, namun terkait identitas orang tersebut kita masih belum mengetahui. Hanya tahu dari video CCTV,” jelasnya.

Rizal belum bisa memastikan apakah akan melaporkan kasus penempelan stiker palsu tersebut ke pihak kepolisian.

“Nasabah yang memvideokan hanya ingin menginformasikan kepada masyarakat. Namun terkait kasus penempelan stiker palsu tersebut kita masih koordinasi ke pusat apakah dilaporkan ke polisi atau tidak,” jelasnya.