Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Wahyudi Serahkan Keputusan ke Gus Hisyam

SOWAN KE BLOKAGUNG: Wahyudi serius berdiskusi dengan Gus Hisyam sampai empat jam kemarin pagi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SOWAN KE BLOKAGUNG: Wahyudi serius berdiskusi dengan Gus Hisyam sampai empat jam kemarin pagi.

Minta Restu untuk Maju Sebagai Ketua PC NU
TEGALSARI – Mantan Ketua DPRD Banyuwangi, H. Achmad Wahyudi, tampaknya benarbenar serius ingin maju sebagai ketua Tanfi dziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Maret 2013 mendatang.

Setelah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Nasional Ulama (DPC PKNU) Banyuwangi, kemarin dia sowan ke Rais Syuriah PC NU, KH. Ahmad Hisyam Syafaat alias Gus Hisyam.

Kedatangan Wahyudi pukul 07.30 di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, tersebut langsung disambut Gus Hisyam. Sebelum menyampaikan niat maju sebagai calon ketua Tanfidziah PC NU, kedua tokoh tersebut melakukan diskusi panjang. Bahkan, sampai empat jam lebih.

Dalam diskusi tersebut, Wahyudi sangat berharap agar Konfercab NU Banyuwangi yang bakal digelar di Pesantren Darussalam, Blokagung, itu tidak menyebabkan perpecahan di tubuh NU.

Dia berharap konfercab tersebut menjadi arena evaluasi dan silaturahmi para kiai mulai tingkat cabang sampai ranting NU. “Itu prinsip saya, Kiai, yang penting NU jangan sampai pecah. NU harus tetap kompak,” tuturnya. Khusus mengenai niatnya maju sebagai ketua tanfi dziah, Wahyudi sempat menawarkan beberapa skema.

Prinsipnya, dia tetap menghendaki agar Gus Hisyam tetap sebagai Rais Syuriah PCNU Banyuwangi, dan Khatib Syuriah adalah KH. Masykur Ali dan Sekretaris Katib Syuriah KH. Ali Maki Zaini. “Ketua tanfi dziahnya bisa saya, dan sekretarisnya terserah Rais Syuriah, Kiai,” lanjutnya.

Hanya saja, lanjut Wahyudi, terkait dirinya maju sebagai ketua tanfi dziah, itu tergantung restu Gus Hisyam. “Kalau Kiai merestui, saya jalan. Kalau tidak, ya tidak, Kiai. Jadi, maju-tidaknya saya tergantung Kiai,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gus Hisyam tak terlalu banyak komentar. “Dilihat nanti saja bagaimana perkembangnnya, karena semua warga negara punya hak (mencalonkan dan dicalonkan), “tutur Gus Hisyam sambil tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan ke hal lain. (radar)