Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Wali Murid Tak Hadir, Mediasi Kasus Guru Cukur Rambut 22 Siswa Gagal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Dikarenakan pihak yang hadir tidak lengkap, rencana mediasi antara oknum guru dengan wali murid siswa SDN 2 Patoman yang rambutnya dicukur secara tidak beraturan (petal-petal) gagal dilakukan. Hanya Arya dan orang tuanya yang datang, sementara para wali murid tidak ada yang hadir.

Kapolsek Rogojampi, AKP Agung Setyo Budi menyatakan, pihaknya mengundang kedua belah ke Polsek Rogojampi sekitar pukul 10.00 WIB. Namun sampai tengah hari yang datang hanya pihak terlapor saja. Sementara pihak pelapor yakni wali murid dan para siswa tidak hadir.

“Hanya pihak Arya yang hadir,” kata Agung , Kamis (14/3/19) siang.

Kapolsek Rogojampi, AKP Agung Setyo Budi

Dikarenakan proses mediasi tidak bisa dilakukan, maka pihaknya akan memproses kasus ini sesuai prosedur yang ada.

Polsek Rogojampi akan berkoordinasi dengan Polres Banyuwangi. Dan, rencananya akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan tindak lanjut perkara ini.

Koordinasi dengan Polres Banyuwangi juga dilakukan untuk menentukan apakah perkara ini tetap ditangani Polsek Rogojampi ataukah ditangani unit PPA Polres Banyuwangi. Sebab kasus ini melibatkan anak-anak sebagai korbannya.

“Selama ini yang memeriksa anak-anak adalah pembantu penyidik dari Polwan,” jelasnya.

Untuk pelapor, lanjut Agung, sudah ada satu wali murid yang dimintai keterangan. Sementara dari siswa yang dicukur tak beraturan ada lima siswa.

“Total ada 12 saksi yang sudah dimintai keterangan terkait kasus ini. 12 saksi itu sudah termasuk pelapor dan terlapor. Dan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, ternyata ada 22 orang yang dicukur rambutnya,” pungkasnya.

Dikabarkan sebelumnya, puluhan wali murid yang anaknya menjadi korban pemotongan rambut saat kegiatan ekstra kurikuler pencak silat mendatangi Polsek Rogojampi.

Mereka datang bersama anak-anaknya untuk melaporkan oknum guru olahraga yang bertanggungjawab dalam ekstra kurikuler pencak silat itu. Guru tersebut dilaporkan karena memerintahkan dua guru silat untuk mencukur rambut para siswa itu.