BANYUWANGI – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Prof. Dr Abdul Malik Fadjar mengunjungi Banyuwangi. Malik meninjau sejumlah sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi.
Dilansir dari banyuwangikab, selama 3 hari (21-23 Agustus), Malik mengunjungi Banyuwangi untuk melihat dari dekat perkembangan pendidikan di Banyuwangi.
“Pesatnya perkembangan Banyuwangi, harus dipastikan diikuti dengan perkembangan pendidikannya,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional di Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati tersebut.
“Saya diamanahkan Presiden untuk melihat lebih jauh seperti apa perkembangan SMA/SMK, khususnya yang dikelola yayasan. Dan di Banyuwangi ini saya dalam rangka itu,” imbuhnya.
Salah satunya, Malik mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Genteng, Banyuwangi. Salah satu keunggulan sekolah ini telah menerapkan model pembelajaran tefa (reaching factory). Yang artinya real teaching, menggandeng perusahaan (seperti astra motor).
Sekolah ini beberapa kali meraih prestasi skala nasional. Ada beberapa inovasi tekhnologi tepat guna (listrik solar cell). Sekolah ini juga dinyatakan sebagai SMK Revitalisasi dan Rujukan.
“SMK Muhammadiyah 2 Genteng, Banyuwangi ini sebagai salah satu SMK swasta yang progress-nya cukup bagus. Kami pun sudah terinfo tentang pengajaran di sekolahan itu,” kata Malik.
Sehari sebelumnya, Malik bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendopo Banyuwangi, Rabu (21/8/2019).
Dalam kesempatan itu, Malik menyampaikan bahwa saat ini perlu ditekankan ke semua daerah tentang paradigma pendidikan yang sekolah untuk kerja (School for work) untuk dirubah menjadi Education for Self Value.
“Paradigma education for self value adalah mencetak generasi yang mandiri. Karena jaman sekarang ini anak-anak kita menghadapi tantangan yang jauh berbeda dengan waktu kita dulu, sehingga diperlukan kemandirian,” tandasnya.
Malik juga mengapresiasi berdirinya Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
“Saya melihat BLK ini punya prospek yang menjanjikan. BLK diperlukan sebagai penyangga institusi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja. Keberadaan BLK itu bagus, sehingga ke depan bisa dibuat program BLK komunitas,” harap Malik.
Sementara itu, Bupati Anas menyambut baik inspirasi dari Profesor Malik. Menurutnya, generasi muda perlu disiapkan skill atau keahlian untuk menghadapi tantangan kerja ke depan.
“Skill khusus dibutuhkan agar mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri. Selain itu, Banyuwangi juga terus mendorong soft skill, yakni pembentukan karakter generasi muda yang memiliki daya juang tinggi, disiplin, dan berkepribadian yang baik,” kata Bupati Anas.
