Hari Raya Idul Fitri tahun ini diperkirakan jatuh pada tanggal 18-19 juli. Tiket tersebut bisa dipesan melalui kanal penjualan tiket internal, eksternal, internet dan aplikasi di smartphone. Selain datang langsung di beberapa loket, calon penumpang banyak melakukan pemesanan tiket melalui online.
Hingga kemarin sore (12/4), Eko belum bisa memastikan jumlah detail pemesan tiket mudik “Yang jelas antusias masyarakat cukup tinggi. Karena banyak yang melakukan pemesanan melalui online, kita tidak bisa merinci,” jelasnya.
Kepada para calon penumpang, Eko minta untuk memperhatikan jadwal keberangkatan kereta api. Selama angkutan Lebaran, tidak ada kenaikan tarif untuk tiket mudik. Untukn keteta api kelas komersial eksekutif dan bisnis tarifnya tetap belum berIaku batas bawah dan batas atas tarif yang berlaku.
Berbeda dengan dua kelas kereta tersebut, kereta kelas ekonomi komersial ada yang mengalami kenaikan tarif sejak April lalu. Tarif pada kereta kelas ekonomi komersial atau ekonomi AC tidak akan mempengaruhi minat penumpang.
Buktinya, walau tarif naik namun minat masyarakat tetap stabil. Eko menilai tarif yang telah ditentukan tersebut masih wajar dan bisa di jangkau oleh masyarakat. “Saya rasa, masyarakat bisa menerima kenaikan tarif.
Buktinya Hingga hari ini, antusias masyarakat terhadap kereta api masih tinggi,” ujarnya. Seperti diketahui, PT KAI merupakan tarif baru untuk kereta ekonomi jarak jauh dan menengah sejak April lalu karena beberapa alasan.
Salah satunya karena kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dan kenaikan biaya operasional kereta yang berkisar antara delapan hingga 10 persen. “Kereta api masih menjadi pilihan masyarakat sebagai moda tranportasi umum untuk mudik, hal tersebut terlihat dan antusias calon penumpang cukup tinggi,” tambah Eko. (radar)