Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Desa Cantuk MCK di Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sepanjang sungai di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh ini oleh warga dibuat untuk MCK, kemarin (11-8).

SINGOJURUH – Sebagian warga yang ada di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, ternyata masih banyak yang melakukan aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di sungai. Warga yang datang ke sungai, ada yang memang tidak memiliki kamar mandi, tapi juga ada yang sudah punya jading tetapi masih lebih suka ke sungai.

Warga yang masih senang MCK di sungai itu, seperti di Dusun Cantuk Kidul, Desa Cantuk. Warga yang ada di kampung itu, banyak membuat penutup di sungai untuk tempat MCK. “Yang ke sungai ini tidak hanya warga Cantuk Kidul, tapi juga warga Cantuk Lor,” terang Hudori, 60, salah satu warga Dusun Cantuk Kidul, Desa Cantuk.

Hudori menyebut warga yang biasa melakukan MCK di sungai jumlahnya sangat banyak. Diantara warga itu, sebenarnya ada yang sudah punya kamar mandi di rumahnya. “Saya tidak punya kamar mandi, jadi ya ke sungai,” ungkapnya.

Warga lainnya, Naswah, 50, menyebut orang-orang yang ada di desanya ke sungai untuk MCK itu sudah sejak puluhan tahun lalu. Kebiasaan itu, masih sulit hilang sampai sekarang. “Sebagian besar warga MCK di sungai,” cetusnya.

Sementara itu, Camat Singojuruh, Muhammad Lutfi, mengakui masih banyak warga yang MCK di sungai. Menurutnya, kebiasaan itu tidak hanya terjadi di Desa Cantuk, tapi juga di desa lain yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

“Banyak warga yang memang terbiasa di sungai,” terangnya. Kebiasaan warga dengan MCK di sungai itu, harus kembali pada kesadaran warga itu sendiri. Warga yang sudah memiliki fasilitas MCK, sebaiknya tidak lagi di sungai.

“Ini kembali pada kesadaran masyarakat, melalui pemerintah desa kami terus-terusan minta warga pahami pentingnya kebersihan sungai,” katanya. Lutfi menyebut di tahun 2017 hingga dua tahun ke depan, seluruh desa yang ada di wilayahnya disentuh dengan program Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air sembarangan.

“Tahun ini ada ODF tahun depan juga ada. Ini dilakukan secara bertahap. Targetnya 2019 warga desa sudah bebas ODF,” katanya. (radar)