Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Evakuasi Nenek Telantar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Warga-Evakuasi-Nenek-Telantar

GLENMORE – Nenek tua yang tidak diketahui identitasnya telantar di pos kamling di Dusun/Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, tepatnya di depan Kantor Urusan Agama (KUA) Glenmore kemarin (26/2).  Nenek yang sulit diajak komunikasi itu  selama ini berada di pos kamling.

Kemarin (26/2) puluhan warga mendatangi perempuan tua itu setelah ada yang mengunggah foto nenek tersebut di media sosial. Diantara ibu-ibu ada yang memandikannya di sungai yang berjarak sekitar 100 meter  dari pos kamling itu.

“Saya tahu nenek itu tiga hari lalu,” kata Hilmi Syafiq, salah satu warga Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore,  yang mengunggah foto nenek itu  di media sosial. Hilmi menyebut, kali pertama melihat nenek itu kondisinya sangat mengenaskan. Saat itu dirinya menghubungi panti jompo di Krikilan, Desa Tegalharjo, Kecamatan  Glenmore.

“Orang di panti jompo tidak  mau menerima. Katanya sudah penuh,” ungkapnya. Merasa prihatin, jelas dia, akhirnya nenek itu difoto dan diunggah di komunitas Wong Glenmore. “Di media sosial mendapat sambutan luar biasa, dan sekarang (kemarin) warga banyak yang berdatangan ke pos  kamling,” ungkapnya.

Di antara warga yang datang itu, ada yang berniat membawa nenek itu ke panti jompo,  meski sebelumnya sudah ditolak pengurus. “Oleh warga akan dikirim ke panti jompo,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Camat Glenmore, Susanto Wibowo, yang mendapat laporan warga langsung mengutus petugas tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), Ahmad Junaidi,  ke lokasi.

“Prosedur pemindahan nenek jompo itu harus dibawa kerumah sakit milik pemerintah dulu,” cetus Junaidi. Junaidi mengatakan, sejak awal pemerintah Desa Karangharjo dan pemerintah Kecamatan Glenmore sudah memperhatikan keberadaan nenek yang tidak dikenal identitasnya itu.

“Tiga bulan lalu akan saya evakuasi, tapi nenek itu berontak,” dalihnya.  Menurut Junaidi, nenek itu awalnya tidak bisa diatur. Saat didatangi warga, dia suka melemparkan batu. “Saya sudah pernah akan membawanya ke panti jompo,  tapi nenek itu ruwet dan melempar kan batu. Saya angkat tangan,”  katanya.

Pengakuan Junaidi itu berbeda  dengan keterangan yang disampaikan warga. Menurut warga,  nenek yang berada di pos kamling  itu sejak awal tidak pernah melakukan aktivitas yang membahayakan. Selama ini warga sekitar  yang memberinya makan.

“Tidak  benar kalau suka melempar,” cetus  Komariah, salah satu warga yang  tinggal di sekitar pos kamling. Setelah dimandikan dan diberi makan oleh warga, nenek itu dibawa ke RSUD Genteng menggunakan mobil ambulans milik Puskesmas Sepanjang. (radar)