Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Sekampung Keracunan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi keracunan.

Diduga Usai Menyantap Hidangan Hajatan

SILIRAGUNG – Warga yang tinggal di Dusun Surnberbening, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, sejak jumat sore (21/4), banyak yang keracunan. Malahan, warga yang merasa perutnya mulas dan muntah-muntah itu, juga ada yang tinggal di Pesanggaran. Sebagian dari warga ada yang dilarikan ke Sanggar Medika, Pesanggaran dan RS Al Huda. Genteng.

Dugaan sementara, warga yang keracunan itu setelah mengonsumsi makanan di rumah Mansyur, warga RT 4, RW 6, Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, yang sedang menggelar hajatan. Warga yang diduga keracunan itu, mengaku perutnya merasa mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan hasil hantaran (tonjokan) dari Mansyur.

“Yang perutnya mual dan muntah itu anak saya,” cetus salah satu tetangga Mansyur yang minta namanya tidak dikorankan. Menurut warga itu, yang keracunan itu bukan hanya anaknya saja. Para tetangga yang makan dari kiriman Mansyur juga merasakan nasib yang sarna.

“Para tetangga juga bilang perutnya sakit dan mual,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Sementara itu, Ny. Mansyur saat ditemui di rumahnya mengaku awalnya tidak tahu mengenai dugaan keracunan setelah mengonsumsi makanan dari rumahnya.

“Saya pada Kamis malam memang mengadakan pengajian di rumah,” katanya. Saat pengajian itu, terang dia, makanan yang disajikan juga beragam. Selain nasi, juga ada jajanan yang diberikan pada para tetangga.

“Makanan yang kita suguhkan itu itu memang macam-macam,” ujarnya. Usai menggelar pengajian itu, jelas dia, anaknya mengaku sakit dengan perut terasa mual. Karena kondisinya yang lemah, akhirnya dilarikan ke Klinik sanggar Medika. Pesanggaran.

“Saat saya ke klinik iku, ternyata banyak warga yang katanya juga keracunan,” cetusnya. Ny. Mansyur mengaku tidak tahu pasti jumlah warga yang diduga keracunan akibat mengonsumsi makanan dari rumahnya. Hanya saja, jumlahnya memang cukup banyak. “Mungkin 80 persen warga kampung yang kena (keracunan),” ucapnya.

Dari pantauan di Klinik Sanggar Medika, Pesanggaran, hingga kemarian sore (23/4) masih ada sepuluh orang yang diduga keracunan masih menjalani perawatan. Dari jumlah itu, sebagian besar kondisinya sudah membaik.

“Suami dan anak saya keracunan setelah mengonsumsi makanan hantaran dari Pak Mansyur,” terang Setyarni, 53, warga Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran. la mengungkapkan, jika suami dan anaknya mengalami keracunan usai memakan hantaran dari Mansur.

Hantaran tersebut diterima di rumahnya pada Kamis siang. Sementara efek sakit sudah dirasakan pada jumat pagi. “Rasanya mules, muntah dan mencret,” ucapnya. Setyarini menyebut anaknya mulai merasakan perutnya mual dan dilarikan ke Klinik Sanggar Medika pada jumat (21/4), itu setelah mengonsumsi dadar gulung, nasi, dan mie.

“Kami anggap ini musibah, dan kami tidak mempermasalahkan,” katanya. Warga lainnya, Sugiati, 44. asal Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, mengungkapkan bersama anaknya juga mengalami mual-mual setelah mengonsumsi makanan dari hantaran Mansyur.

“Saya itu makan telur sedlkit, kalau anak saya makan daging,” ucapnya. Kapolsek Siliragung, AKP Endro Abrianto melalui Kanitreskrim, Aiptu Solikin, mengatakan kepolisian sudah melakukan pemeriksaan ke rumah Mansyur. Tapi, pihaknya belum bisa memastikan jenis dan penyebab keracunan yang dialami warga.

“Makanan apa yang menyebabkan keracunan, kami belum tahu pasti,” ungkapnya. Salah satu kesulitan yang dialami, terang dia, karena makanan yang diduga mengandung racun sudah tidak ada. Selain itu, makanan yang dimakan warga itu juga banyak.

“Sisa makanan sudah tidak ada,” dalihnya.  Untuk pemeriksaan, jelas dia, pihaknya masih memeriksa pemilik rumah sebagai saksi. Sementara untuk para korban keracunan, belum ada yang dimintai keterangan karena masih menunggu kondisinya membaik.

“Makanan itu juga ada yang sumbangan dari saudara dan tetangga,” cetusnya. (radar)