Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Sepanjang Protes Kandang Ayam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wargaGLENMORE – Puluhan warga Dusun Sidoluhur dan Desa Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, mendatangi balai desa setempat kemarin pagi. Mereka memprotes kandang ayam potong milik Totok di Dusun Sidoluhur. Kotoran ayam itu dianggap mencemari sungai dan lingkungan sekitar. Dalam pertemuan yang difasilitasi Kepala Desa Sepanjang, Rojikin tersebut, warga yang diwakili Ketua RW 01 Heru Supriyadi itu memprotes pembuangan kotoran dan bangkai ayam ke sungai.

Sebab, sungai tersebut oleh sebagian warga digunakan sebagai sarana mandi dan mencuci pakaian. “Warga kami resah karena air sungai kotor dan menyebabkan gatal-gatal,” kata Heru. Selain itu, lanjut Heru, bau kotoran ayam tersebut juga sangat menyengat. Apalagi, di bawah kandang ayam ada kolam ikan lele. “Orang yang kerja di sawah sampai nggak mau makan bekal yang dibawa garagara bau kotoran ayam,” ungkapnya.

Untuk itu, warga menuntut agar Totok selaku pengelola kandang ayam tersebut menutup kolam lele di bawah kandang ayam yang dijadikan area pembuangan kotoran itu. Selain itu, warga juga menuntut agar air kotoran ayam dari kolam lele dan bangkai ayam tidak dibuang ke sungai. “Tuntutan warga itu saja. Kita tidak minta kandang ayam ditutup, yang pen ting jangan ada pencemaran, dan kolam ikan lele itu harus ditutup,”tandas Heru disambut aplaus wargaMenanggapi tuntutan warga ter sebut, awalnya Totok mera sa keberatan.

Dia hanya menyanggupi tidak membuang kotoran dan bangkai ayam ke sungai. Mengenai bau kotoran, dia juga siap mengantisipasinya. “Tapi untuk menutup kolam lele, saya keberatan,” ujarnya.  Mendengar jawaban tersebut, war ga langsung protes. Mereka menghendaki kolam lele itu di tutup, karena kotoran ayam akan semakin bau dengan adanya kolam lele itu. “Tolong Mas Totok ini tuntutan warga, kolam harus ditutup. Kolam itu menambah pencemaran,” ujar Kades Sepanjang, Rojikin, yang memfasilitasi pertemuan ter sebut.

Mendengar ucapan kades, Totok tetap menolak karena ayamnya baru berusia tiga hari. Na mun, setelah terus-menerus di protes warga, akhirnya dia ber sedia menutup kolam lele. Te tapi, dia minta diberi waktu sampai ayamnya siap dipotong. Permintaan Totok itu akhirnya disepakati warga. “Tapi, kalau sam pai batas waktu yang te lah ditentukan itu ternyata te tap tidak dijalankan, maka kita serahkan kepada aparat ber wenang untuk melakukan penutupan,” tandas Rojikin. (radar)