Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Wartawan Gadungan Teror Pejabat

Ilustrasi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

Kirim SMS Minta Uang, Ditolak Marah-Marah

BANYUWANGI – Para pejabat di Banyuwangi resah menyusul teror dari seseorang yang mengaku wartawan dari Media Jawa Pos Radar Pers. Teror lewat jejaring SMS tersebut dikirim oleh seseorang yang mengaku bernama Yudi. Modusnya, Yudi minta uang kepada pejabat yang dikirimi SMS.

Anehnya, ketika pejabat yang di-SMS tidak merespon, Yudi malah ngamuk dengan mengirimkan kata-kata tidak senonoh. Si pejabat tadi malah dicaci maki dengan kata-kata kotor. “Saya dikirimi SMS yang mengaku Yudi dari Jawa Pos Radar Pers. Eh, setelah saya jawab kok malah dicaci maki,” ujar Edi Purnomo, salah seorang pejabat di Bappeda Banyuwangi.

Bukan hanya Edi yang menerima teror dari pria yang mengaku bernama Yudi tersebut. Dimyati dari Kemenag Banyuwangi juga menerima perlakuan yang sama. Sunarto dari Bappeda Banyuwangi juga menerima SMS dari orang tak bertanggung jawab tersebut.

“Bagaimana kabarnya Pak Sunarto? Saya Mas Yudi Jawa Pos Radar Pers. Tolong jenengan bantu gotong royong semamnpunya Mas Ary, Pak Sunarto. Kasihan operasi tumor paru-paru di RS dr soebandi Jember. Kirimannya lewaat no rek Mas Ary sendiri Pak biar tahu keluarganya. BCA. 0901391903a/n Ary Sisawanto. Terima kasih banyak sebelumnya, Pak,” begitu SMS yang dikirimkan Yudi ke nomor ponsel Sunarto.

Korban lainnya adalah Choliqul Ridho dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Korban lain dimungkinka masih banyak. Hanya saja, mereka tidak sampai mengadu ke redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi.

“Banyak pejabat Banyuwangi yang mengadu karena ingin meng-cross chek kebenaran nama Yudi apakah bekerja di Jawa Pos Radar Banyuwangi atau bukan. Saya jawab tidak tahu nama Yudi di Jawa Pos Radar Banyuwangi,” ujar Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Syaifuddin Mahmud.

Memang, seharian redaksi JP RaBa menerima pengaduan dari sejumlah pejabat yang mengaku diperdayai oleh penelepon bernama Yudi. Keluhan mereka hampir sama, yakni menanyakan tentang seseorang bernama Yudi yang menebar teror via telepon dan SMS tersebut.

Awalnya minta kiriman uang dengan alasan untuk pengobatan temannya yang sakit. Anehnya ketika permintaan ditolak, si wartawan gadungan tersebut malah mencaci maki dengan kata-kata kotor.

Alif-panggilan akrab Syaifuddin Mahmud menegaskan, wartawan JP-RaBa tidak ada yang bemama Yudi. Nama Jawa Pos Radar Pers itu tidak ada hubungannya dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Menurut Aif, cara-cara kotor menebar teror dengan memintai uang kepada pejabat sungguh sangat memalukan. “Beberapa bulan lalu orang yang mengaku bernama Yudi itu pernah berulah. Modusnya sama, yakni mengirim SMS dengan minta uang. Kalau tidak diberi, mereka marah-marah,” ujar Aif yang juga Ketua PWI Banyuwangi tersebut.

Pihaknya mengimbau kepada para pejabat dan siapa saja yang menerima SMS maupun telepon dari orang yang mengaku bernama Yudi dari Jawa Pos Radar Pers tersebut supaya tidak usah takut. “Jangan dituruti permintaannnya. Kita juga akan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk melacak nomor telepon menebar teror tersebut,” tegas Alf.

Diungkapkan Ali, modus penipuan dengan cara menelepon pejabat tersebut sudah lama terjadi. Bukan hanya di Banyuwangi, di kota-kata lain modus kejahatan seperti ini lagi marak.

“Yang penting jangan sampai terlena dengan modus yang dilakukan penelepon tadi. Cara seperti itu benar-benar merusak citra wartawan. Harapan kami aparat kepolisian bisa ikut melacak pemilik nomor HP yang meneror banyak pejabat tersebut. (radar)