Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Wisman Joget Bareng Gandrung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wisman-joget-bareng-gandrung

Naik Kapal Pesiar, Sandar di Dermaga Tanjung Wangi

BANYUWANGI – Destinasi wisata di Banyuwangi semakin tersohor di mata dunia internasional. Buktinya, sebanyak 81 turis dari Eropa, Amerika, Kanada, dan Australia, yang menumpang kapal pesiar MV. Silver Discoverer berbendera Bahama pagi kemarin (20/10) sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Desa Ketapang, Kalipuro.

Puluhan wisatawan mancanegara (wisman) itu datang untuk mengunjungi destinasi wisata di Bumi Blambangan. seperti Perkbunan Kaliklatak, Kawah Ijen, dan Desa  Kemiren, Glagah. Rombongan turis itu terbagi menjadi dua kelompok. Rombongan pertama yang berjumlah 50 orang langsung bergerak menuju Perkebunan Kaliklatak dan sisanya menuju Kawah ljen dan selanjutnya berkumpul bersama di Rumah Budaya 0seng (RBO), Desa, pada sore hari.

Di RBO Desa Kemiren mereka diajak mengenal lebih dekat budaya lokal warga Suku Oseng. Kedatangan mereka langsung disambut barong Kemiren dan tarian gandrung. Mereka tampak menikmati seluruh sajian tarian tradisional khas Banyuwangi tersebut.

Tidak berhenti di situ, mereka juga dijamu makanan khas desa seperti kucur, sumping, pisang goreng, dan tak ketinggalan kopi. Saat pertunjukan gandrung dimulai, para turis yang hampir semua membawa kamera itu langsung mengarahkan moncong lensanya ke penari gandrung.

Seperti tidak mau ketingalan momen, mereka juga tidak segan maju lebih dekat agar mendapatkan gambar yang menarik tentang gandrung dan barong Kemiren. Melihat antusias yang sangat tinggi itu, pengurus RBO, Purwadi. langsung mengajak turis itu menari bersama dengan gandrung.

Awalnya, mereka sedikit malu-malu. Setelah dirayu Kang Pur sapaan akrab Purwadi bahwa kesempatan tidak datang dua kali, akhirnya beberapa turis mancanegara itu mengacungkan tangannya untuk menari dengan gandrung.

Saat berduet dengan gandrung, memang terlihat kaku gerakannya. Namun, mereka tampak menikmati tarian yang disajikan dengan lagu “Padhang Ulan” itu. “Ini pengalaman pertama dalam hidup saya. Sangat berterima kasih sekali dengan keramahan warga lokal disini (Banyuwangi) yang telah menyambut kami mulai kedatangan sampai saat ini.” ucap Sandra, salah satu turis perempuan berkebangsaan Inggris, setelah menari gandrung,

Puas menikmati tarian gandrung, rombongan diajak berkeliling di Desa Kemiren untuk melihat aktivitas warga lokal. Mereka diajak ke tempat pandai besi hingga ke museum Desa Kemiren. Puas menikmati destinasi wisata alam dan kearifan warga lokal Banyuwangi, mereka langsung kembali ke Pelabuhan Tanjung Wangi menuju kapal pesiar karena kapal akan bertolak menuju Probolinggo pukul 18.00 tadi malam.

mv-silver-discoverer

Sekadar diketahui, kapal pesiar MV. Silver Discoverer berbendera Bahama itu merupakan kapal pesiar pertama yang sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi. Kunjungan kapal dengan panjang 102 meter, kapasitas 5218 GRT, dengan 150 kru itu juga merupakan bentuk upaya pihak Pelabuhan lndonesia (Pelindo) lll Cabang Tanjung Wangi mendorong program pariwisata pemerintah daerah.

“Kedatangan kapal ini menjadi sebuah jawaban bahwa Tanjung Wangi memang layak disandari kapal besar kelas internasional,” kata Bangun Swastanto, General Manajer (GM) PT. Pelindo lll Tanjung Wangi.Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarta Bramuda, yang menyambut kedatangan para turis itu mengatakan sejak tahun 2014 kunjungan turis mengalami peningkatan cukup tinggi.

Di tahun 2014 kunjungan turis domestik mencapai 1,6 juta dan melesat di tahun 2015 menjadi 2.3 juta pengunjung. Naah, kunjungan turis mancanegara di tahun 2014 tercatat 30 ribu dan naik menjadi 40 ribu pada 2015. Di tahun 2016 ditargetkan ada 50 ribu turis masuk ke Banyuwangi untuk berwisata. Dijadwalkan, pada tahun 2017 mendatang beberapa kapal pesiar juga akan kembali singgah di Banyuwangi.

”Di Banyuwangi ini sangat lengkap, ada urisata pantai, gunung, perkebunan, dan kesenian tradisional. Mudah- mudahan kedatangan kapal pesiar itu meniadi pemicu kapal-kapal pesiar lain datang ke Banyuwangi,” kata Bram. Account Executive Cruise Asia, Mudzi, mengatakan kapal pesiar MV. Silver Discoverer ini sejatinya sudah tiba di Indonesia sejak tanggal 12 Oktober 2016 lalu.

Sebelum mengunjungi Banyuwangi, kapal itu berada di Pulau Letti, Balikpapan, dan direncanakan setelah itu berlayar ke Pulau Madura, Probolinggo, hingga Sumatera pada tanggal 14 November mendatang. “Ini adalah kapal pesiar kedua yang singah di Banyuwangi. Sebelumnya sudah ada kapal pesiar yang sandar di kawasan Taman Nasional Alas Purwo pada tanggal 29 September lalu.” kata pria asal Desa] aing, Kecamatan Gambiran itu. (radar)