Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sosial  

Angin kencang, Penyeberangan Ketapang Tutup Satu Jam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tinggi Ombak 3,25 Meter

KALIPURO – Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya kemarin. Akibat cuaca buruk itu, pihak penyelenggara pelabuhan terpaksa menutup sementara jalur pelayaran Ketapang-Gilimanuk Sabtu (23/1) kemarin.

Pelabuhan ditutup sementara selama satu jam lebih, yakni pukul 15.25 sampai pukul 16.40. Penutupan jalur penyeberangan disebabkan meningkatnya laju angin yang berembus di Selat Bali. Bahkan, kecepatan angin  di Selat Bali mencapai 35–37  knot.

Tidak hanya itu, gelombang laut di Selat Bali juga meningkat sampai 3,25 meter.”Cuaca tiba-tiba buruk, terutama di wilayah Gilimanuk. Pelabuhan ditutup sementara tadi (kemarin, Red),’’ ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara  Pelabuhan (KUPP)  Ketapang, Ispriyanto.

Dibukanya kembali jalur pelayaran di Selat Bali sekitar pukul 16.30 kemarin akibat kondisi Selat Bali sudah aman untuk dilintasi kapal-kapal yang menyeberang. Meski hujan masih melanda, tapi angin dan gelombang  di Selat Bali terpantau  intensitasnya sudah mulai  menurun.

”Angin kembali normal, yakni di bawah 10 knot. Gelombang  juga berangsur reda,” tambah Ispriyanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Sementara itu, karena pelabuhan penyeberangan ditutup, terjadi penumpukan kendaraan di area Pelabuhan ASDP Ketapang  dan Pelabuhan Landing Craft  Machine (LCM) Ketapang.

Penumpukan kendaraan terlihat lebih banyak di Pelabuhan LCM Ketapang. Antrean yang didominasi truk itu sampai meluber ke jalan raya, tepatnya di depan Pelabuhan ASDP Ketapang. Diperoleh Informasi, antrean panjang di Pelabuhan LCM Ketapang tidak hanya disebabkan  pelabuhan ditutup.

Antrean itu juga disebabkan tidak semua armada kapal di Selat Bali beroperasi. Hanya tujuh kapal  yang beroperasi. Padahal, idealnya, kapal yang beroperasi  di Pelabuhan LCM Ketapang  sekitar 12 kapal. Sandi Nugroho, Humas PT.  Indonesia Ferry (Persero) ASDP  Ketapang, mengatakan beroperasinya  tujuh kapal itu disebabkan  banyak kapal di Pelabuhan LCM  Ketapang yang keluar lintasan akibat docking (perbaikan).

”KMP Agung Samudera, Arjuna, Cipta, dan Sri  Tanjung Merah, sedang dalam perbaikan. Sementara itu, satu kapal Baitha sedang melaku kan pengisian air tawar,” jelas Sandi. Dengan kembali dibukanya kembali jalur pelayaran di Selat Bali kemarin membuat kondisi pelabuhan berangsur normal.

Kendaraan tampak sudah mulai diangkut kembali oleh kapal-kapal yang beroperasi di pelabuhan. Akan tetapi, dengan sedikitnya kapal yang operasi di Pelabuhan LCM Ketapang, pelayanan terlihat kurang maksimal. (radar)

Exit mobile version