Tetapi, masyarakat sekitar lebih familiar menyebut bangunan tempat ibadah umat Islam itu dengan sebutan Masjid Merah atau Masjid Buah Naga. Bukan tanpa alasan kenapa banyak julukan yang dialamatkan kepada masjid itu. Salah satu aktivis masjid Al-Mukasyafah, Muhtarom menuturkan, banyak masyarakat yang menyebut masjid itu dengan sebutan Masjid Merah. Itu karena masjid itu didominasi warna merah.
Selain merah, sejatinya masjid itu juga memiliki warna lain yang mendominasi, yakni hijau dan kuning. “Masyarakat banyak bilang ini Masjid Merah. Mungkin karena warna merah mendominasi,” ujar Muhtarom. Sementara itu, masjid tersebut disebut Masjid Buah Naga lantaran bentuk kubah masjid itu mirip kulit buah naga. Masjid tersebut penuh lampion, mirip klenteng jelang Imlek. “Masjid ini terinspirasi Masjid Laksamana Cheng Ho. Ya bentuknya memang mirip kelenteng. Inilah masjid kreasi pemuda sini,” imbuh Muhtarom. (radar)