Keberhasilan itu berkat latihan rutin di Jember. Setiap minggu tim panjat tebing Banyuwangi menyewa papan. Berkat latihan keras itu, tim Banyuwangi mampu mencapai prestasi secara maksimal. ”Latihan ini untuk memaksimalkan tingkat kesusahan saat melakukan panjat tebing,’’ kata Ketua Harian Fe derasi Panjat Tebing Indonesia (FTPI) Banyuwangi Drs. Wiyono, Mpd. Wiyono menambahkan, pencapaian sebuah prestasi perlu perhatian secara khusus.
Apalagi, cabang olahraga ini terus dipantau oleh FPTI Jatim. ”Kita tidak serta merta bisa mengirim atlit begitu saja, tetapi harus bisa memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh FPTI Jatim,’’ kata Wiyono. Meski begitu, lanjut Wiyono, jika dalam waktu setahun tidak ikut dalam perlombaan bisa mendapat sanksi. Hukumannya adalah tidak boleh ikut lomba pada tahun depan. ”Keputusan ini merupakan keputusan Cabor FPTI Jatim. Untuk menghindari sanksi, tim FPTI Banyuwangi pantang menyerah. Mereka tetap berlatih dengan elalu menyewa arena panjat tebing di Jember,’’ kata Wiyono saat bertemu dengan ketua KONI Banyuwangi Anton Sumartono. (radar)