The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Punk Kids Roaming the Roof Town

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Anak punk kembali muncul di Kota Genteng. Meski sudah sering ditertibkan, tapi mereka masih banyak bermunculan dengan mengamen di traffic light Desa Genteng Kulon, Tile District, Banyuwangi Regency, Tuesday (16/6/2020) yesterday.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, anak-anak punk yang datang dari luar daerah itu, biasanya terlihat mengamen di pusat Kota Genteng pada pagi dan sore hari.

“Orangnya menyeramkan, tubuhnya penuh tato dan kumal,” cetus Angga Prayunda (47) residents of Kopen Hamlet, Kulon Tile Village, Tile District.

Angga mengatakan, selain mengamen, anak-anak punk itu pura-pura membersihkan kaca pada mobil yang berhenti di traffic light, bila tidak diberi uang, mereka biasanya minta rokok.

“Tidak diberi berani minta," he said.

Anak punk yang mengamen di lampu merah itu, kata Angga, bukan warga Kecamatan Genteng. Dari cara bicara dan logatnya, berasal dari luar daerah.

“Biasanya dari Jember. Saat pandemi Covid-19, mereka kok bisa bebas berkeliaran," he said.

Meanwhile, Anggota Trantib Satpol PP Kecamatan Genteng Muhammad Masruri mengaku penertiban pada pengamen dan anak jalanan sudah diprogramkan. Karena saat ini sedang pandemi Covid-19 dan beberapa personel ditugaskan ke luar kecamatan, maka penertiban belum bisa dilaksanakan lagi.

“Kami fokus penanganan Covid 19, personel digeser di perbatasan,the excuse.

Masruri mengaku masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Social Service) Banyuwangi terkait penanganan pengamen, punk kid, people with mental disorders (ODGJ). Because, mereka yang memiliki kewenangan pembinaan dan rehabilitasi.

“Siap, akan segera kami lakukan tindak lanjut,” kata mantan ajudan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi itu.

Exit mobile version