GLENMORE – Becak motor (betor) kini mulai marak di wilayah Kecamatan Glenmore dan Genteng. Angkutan hasil rakitan warga itu ternyata banyak diminati masyarakat yang ingin bepergian. Betor itu banyak ditemukan di sekitar Pasar Wadung, Tulungrejo Village, Glenmore Kecamatan District.
Hampir setiap hari kendaraan itu berkeliaran di jalan raya. “Kumpulnya di Pasar Wadung,” te rang Sagisan, 62, salah satu pemilik betor asal Dusun Jepit, Kaligondo Village, Tile District. Menurut Sagisan, saat ini betor yang mangkal di Pasar Wadung ada tujuh unit. Angkutan itu, it's clear, hasil rakitan bengkel.
“Membuat betor habis Rp 3 million. Itu termasuk harga mesinnya,He said. Betor ini, light him, sebenarnya becak yang diberi mesin motor. Angkutan hasil modifikasi itu ternyata banyak disukai masyarakat. “Betor ini mudah mengantar penumpang ke lokasi yang jalannya naik," he explained.
Sagisan menyebut, menggunakan betor ternyata tidak capek. Besides that, penghasilannya juga lebih ba nyak dibanding menggunakan becak. “Penghasilan bisa Rp 35 thousand per day,” ungkapnya sambil menyebut bahwa betor hanya beroperasi di sekitar Pasar Wadung.
Kepala Unit Lalu Lintas (Unit) Lantas Kalibaru, Ipda Lipur, mengatakan keberadaan betor di Pasar Wadung itu sebenarnya pelanggaran. Because, angkutan itu mengubah bentuk kendaraan. “Itu pelanggaran,He said. Nevertheless, Lipur mengaku akan mendekati para pemilik betor itu agar mereka berhenti beroperasi.
Dalam waktu dekat mereka akan dikumpulkan untuk dilakukan pembinaan. “Saya akan dekati untuk diberi tahu," he said. Angkutan betor, it's clear, sebelumnya pernah ada di wilayah Kecamatan Muncar dan Pesanggaran. Saat ini di dua daerah itu su dah tidak ada karena memang dilarang. “Di Muncar dulu pernah dirazia besar-besaran," he said. (radar)
