The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Hasil Jualan Koran untuk Bantu Orang Tua

TERSENYUM: Slamet Hariyono menerima penghargaan yang diserahkan Plt. Sekkab Banyuwangi Slamet Kariyono.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
TERSENYUM: Slamet Hariyono menerima penghargaan yang diserahkan Plt. Sekkab Banyuwangi Slamet Kariyono.

Hasil Jualan Koran untuk Bantu Orang Tua Kegigihan Slamet Hariyono, 29, menjalani pekerjaan sebagai penjual koran berbuah manis. Pria yang sehari-hari menjajakan Jawa Pos Radar Banyuwangidi simpang empat Sukowidi, Kalipuro District, tersebut dinobatkan sebagai loper teladan tahun 2012.

-SIGIT HARIYADI, Banyuwangi-

BERDEBAR-DEBAR. Mungkin kata itulah yang paling tepat untuk menggambarkan suasana batin Slamet Hariyono Rabu malam kemarin (18/7). How not, malam itu pria yang sehari-hari bekerja sebagai loper koran tersebut duduk dalam satu ruang bersama para pejabat teras di lingkungan Pemkab Banyuwangi dan Situbondo.

Yes, malam itu Slamet diundang Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk menghadiri Malam Tembang Kenangan yang dihelat di rumah makan Pondok Wina, Banyuwangi. Kegia- tan tersebut dihelat untuk menandai malam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 koran kesayangan Anda ini. Slamet loper yang duduk di deretan kursi nomor dua dari belakang itu tampak canggung dengan suasana tersebut.

It's not quite there yet, pria yang tinggal di Jalan Yos Sudarso Nomor 4, Klatak Village, Kalipuro District, itu berkali-kali dipanggil namanya untuk naik ke panggung. Rupanya Slamet dinobatkan sebagai loper teladan tahun 2012. Di atas panggung, lajang berperawakan kurus itu berdiri berjajar dengan para peraih peng hargaan lain, di antaranya mitra kerja terbaik, agen terbaik, pelanggan terlama, dan kar yawan teladan Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Uniquely, tanpa disengaja penyerahan piala dan piagam penghargaan kepada Slamet di serahkan Plt. Sekkab Banyuwangi yang kebetulan namanya sangat mirip dengan dia, yakni Slamet Kariyono. Pria yang sudah lima ta hun menjadi loper itu meng ungkapkan, setiap hari dia be kerja mulai pukul 05.00 sampai pu kul 08.30. Dalam waktu tak lebih dari 3,5 jam, rata-rata dia berhasil menjual 30 eksemplar koran.

“Bekerja sebagai loper butuh kerja keras dan harus pan tang menyerah. Tidak mu-dah lho menjual koran, apalagi bagi mereka yang berjualan di lampu merah seperti saya," he said. Sehari-hari Slamet memang hanya berjualan di simpang empat traffic lightSukowidi. Dia tidak mengantar koran ke rumah-rumah para pelanggan. “Kesulitan utama menjadi loper adalah saat hujan turun di pagi hari.

Selain khawatir koran basah, para pengguna jalan juga malas beli koran. Mereka yang naik mobil malas membuka kaca mobil, dan yang mengendarai sepeda motor malas membuka jas hujan,” ulas nya. According to Slamets, penghasilan yang dia raih dalam sehari bervariasi antara Rp 5 ribu per hari sampai Rp 40 thousand per day. “Sebagian besar hasil berjualan koran saya tabung.

Sebagian yang lain saya berikan kepada orang tua untuk memenuhi ke butuhan hidup sehari-hari,” pa par anak kedua dari tiga bersaudara putra pasangan Sutrisno, 57, dan Hariyani, 47, the. according to her, akhir pekan men jadi waktu yang paling di-tunggu. Because, setiap hari Sabtu dan Minggu banyak war ga yang pergi mengunjungi tem pat wisata. Lantaran arus kendaraan ramai, semakin banyak koran yang berhasil dia jual.

Dia ceritakan, sebelum menjadi loper, dia sempat bekerja se bagai karyawan di sebuah toko alas kaki di Bumi Blambangan. Of us, lantaran tidak kerasan bekerja sebagai karyawan toko, dia memutuskan mencari pekerjaan lain. “Setelah saya coba, ternyata menjadi loper cu kup menyenangkan. Waktu kerjanya cenderung singkat, tapi penghasilannya lumayan,the story. Penghargaan dari Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut, Slamet added, akan melecut semangatnya agar bisa menjual semakin banyak koran setiap hari. (radar)

Keywords used :

Exit mobile version