SINGOJURUH-Warga Desa/Kecamatan Singojuruh mengeluhkan galian C yang ada di daerahnya. Tambang pasir yang baru beroperasi sebulan itu, tidak pernah minta persetujuan warga yang ada di sekitarnya.
Salah seorang warga, Fais, 45, mengaku galian C yang baru beroperasi itu berada di sekitar persawahan yang produktif. “Baru sebulan beroperasi, lokasi yang akan dikeruk sangat luat,"he said to the Jawa Pos Radar Tile.
Galian C yang ada di desanya itu, light him, diduga tidak mengantongi izin. Because, selama ini warga yang ada di sekitar lokasi tambang pasir tidak pernah diminta persetujuan. “Galian C itu membahayakan warga," he said.
Warga yang ada di sekitar lokasi galian C, light him, berharap tambang pasir itu tidak diteruskan. Because, selain tidak mengantongi izin juga dapat mengancam keselamatan warga sekitarnya. “Sebelum jatuh korban, kami mohon untuk dihentikan dan diuruk lagi," he asked.
Meanwhile, Camat Singojuruh, Moh. Lutfi, mengaku tidak mengetahui adanya tambang pasir baru yang ada di barat Stasiun Singojuruh tersebut. Pihaknya juga belum mendapat pemberitahuan aka nada tambang pasir itu. “Saya saja tidak diajak ngomong," he said.
Camat menegaskan tidak pernah memberikan izin apa pun untuk galian C tersebut. Pengoperasian tambang pasir itu, juga sangat disesalkan. “Jadi kami tidak tahu tentang galian C itu, pengelola juga tidak pernah datang untuk mengurus perizinan,He said.
Confirmed separately, Kapolsek Singojuruh, AKP Sumono, mengatakan galian C di barat Stasiun Singojuruh itu memang tidak memiliki izin. But, pihak pengelola sudah ada etikat baik untuk segera mengurus perizinannya. “Pengembang atau pemilik galian sudah janji akan segera mengurus (permission)," he said.
From the observation of Jawa Pos Radar Tile, meski belum mengantongi izin aktivitas di lokasi tambang pasir itu cukup ramai. Alat berat tampak diterjunkan untuk mengeruk pasir. Deretan dump truck terlihat mengangkut pasir dari lokasi galian c liar itu(radar)