The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Now, The people of Banyuwangi are no longer worried about land security

IT,-Banyuwangi people are no longer worried about land security
Now, The people of Banyuwangi are no longer worried about land security
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

JAKARTA, KOMPAS.com – As much 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik hasil program Redistribusi Tanah akhirnya sampai di tangan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, East Java Province.

Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (ME).

Satu di antara ribuan masyarakat yang hadir adalah Sugiyanto (50), seorang petani dari Desa Pringgodani yang sudah menunggu lama sertifikat tersebut.

Read too: Premier, AHY Dampingi Jokowi Tebar Sertifikat Tanah Elektronik

Menurut perkiraannya, keluarganya secara turun-temurun sudah menempati rumah yang sekarang dia tempati ini sejak tahun 1941.

“Sudah berpuluh-puluh tahun, turun-temurun. But, karena status tanahnya kan waktu itu kawasan hutan di bawah Perhutani. So, kami selalu waswas setiap kali diajak rapat atau dipanggil Perhutani. Baru sekarang mendapat hak legal atas rumah hunian kami,” jelas Sugiyanto dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Wednesday (1/5/2024).

For your information, since 1938, masyarakat Bumi Blambangan telah mendiami kawasan hutan tersebut, tanpa status kepemilikan yang jelas.

Hingga pada akhir 2023 then, kawasan tersebut dilepaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui penerbitan SK Biru.

Setelah melalui waktu cukup lama, Banyuwangi people, khususnya Desa Pringgodani mendapatkan kabar gembira mengenai pembebasan kawasan hutan yang mereka huni.

Read too: Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Trillion

Terhitung sejak akhir tahun 2023, masyarakat mulai mengajukan administrasi hingga melakukan pengukuran, dan akhirnya bisa menerima sertifikat untuk rumah tinggal mereka.

Ouch, saya senangnya luar biasa sudah. Bisa duduk tenang. Tidur nyaman, dan sejahtera terus ke depannya,” ucap Sugiyanto.

Terkait aset yang saat ini dimiliki, Sugiyanto dan masyarakat Pringgodani berkomitmen menjaganya. Given this moment, sangat sulit untuk mencari tanah baru.

“Kami di desa, berkomitmen untuk menjaga aset yang sudah kami miliki dan akan dipergunakan sebaik mungkin,” janji Sugiyanto.

Listen breaking news and featured news we're right on your phone. Select your favorite channel to access Kompas.com WhatsApp Channel news : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Make sure you have installed the WhatsApp application.

Exit mobile version