Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP
SONGGON – Walau belum memasuki musim panen raya, tapi petani padi sudah mulai kelimpungan. Penyebabnya, harga jual gabah petani turun drastis di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang sudah ditetapkan. Saat ini gabah petani hanya dihargai Rp 3.600. Sementara itu, HPP gabah yang ditetapkan pemerintah Rp 3.700.
“Harga gabah jenis Bondoyudo sekarang hanya dibeli Rp 3.600,” ungkap salah seorang petani padi asal Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Agus Priono, kemarin (20/2). Menurut Agus, harga gabah yang turun itu menyebabkan petani menanggung kerugian cukup besar. Ironisnya, gabah kualitas super harganya juga menurun drastis.
‘’Biasanya harga gabah kualitas bagus Rp 4.400 hingga Rp 4.500,’’ ujar Agus. Itu harga pada panen musim lalu. Tetapi, kali ini harganya merosot drastis. “Sekarang gabah beli kepada petani hanya Rp 3.800. Harga itu membuat petani menjerit,” jelasnya.
Agus menyebutkan, pada panen tahun ini nyaris tidak ada gabah yang rusak. Musim panen saat ini, lanjut dia, terbilang cukup bagus tapi harganya yang rusak. “Ternyata setelah panen, harganya malah turun,” keluhnya.
Menanam padi, jelas dia, memang sederhana. Hanya saja, pola perawatan dan pencegahan hama membutuhkan biaya cukup gede. Pemupukan dan obat- obat insektisida cukup mahal.Agus merupakan salah satu petani yang kini menggalakkan pupuk organik untuk berbagai tanaman.
“Kalau gabah pakai pupuk organik biasanya harganya lebih tinggi. Kalau harga gabah biasa Rp 3.800, harga gabah pakai pupuk organik Rp 3.850,” tandasnya. (radar)