Sampah itu, selanjutnya dimasukkan ke tas kresek dan dibuang ke tempat sampah yang telah ditentukan. Kegiatan yang dilakukan para pemuda itu, sempat menarik perhatian pengunjung Pulau merah. “Pantai kotor, kita bersihkan,” cetus Hudi mawardi, 19, salah satu anggota BCU. Menurut Hudi, kegiatan BCU ini bersifat sosial. Setiap ada pantai yang ramai dikunjungi warga akan dipantau dan dibersihkan bila terlihat kotor.
Dengan kegiatan ini, kita berharap para pengunjung bisa ikut menjaga kebersihan,” katanya. Kegiatan yang melibatkan pemuda dari berbagai kawasan di Banyuwangi ini, terang dia, merupakan kali kedua setelah sebelumnya membersihkan kawasan pantai di Gumuk Kantong Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. “Kita keliling, sebelumnya di Pantai Gumuk kantong,” cetus pemuda asal desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring itu.
Untuk menggalang anggota, Hudi mengaku hanya mengandalkan media sosial dan jejaring melalui smartphone seperti broadcast BBM dan sejenisnya. “Kita undang mereka melalui BC dan sosial media,” katanya. Fokus utama dalam pembersihan yang dilakukan oleh komunitasnya ini, terang dia, sebenarnya lebih mengarah pada sampah anorganik seperti plastik, karet, dan sampah lainnya. “Sampah organik kita pinggirkan saja,” cetusnya.
Anggota BCU lainnya, David mawardi, 24, mengaku tertarik mengikuti kegiatan ini karena rasa kepedulian terhadap kebersihan pantai. “Pengunjung ada yang respect, khususnya yang muda,” ujarnya. Dia berharap, pemuda di tempat lain memiliki inisiatif dan mengadakan aksi kepedulian terhadap lingkungan sekitar.“Harapan kita para pemuda lain bisa mengikuti kegiatan seperti yang kami lakukan.” ujarnya. (radar)