Setelah menjalani perawatan selama dua hari, Selasa malam sekitar pukul 18.30 Suprayaka meninggal dunia. “Beliau sudah lama menderita jantung koroner. Hasil pemeriksaan dokter, jantung beliau sudah membengkak dan ada cairan yang masuk ke paru-paru,” ungkap salah seorang pengurus LDII Banyuwangi, Nurhadi, kemarin (18/9). Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah almarhum dimakamkan di TPU Setro Penganten, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi, sekitar pukul 16.00 sore kemarin.
Ikut mengantarkan Suprayaka keperistirahatan terakhir sejumlah tokoh dan pejabat Banyuwangi. Tampak Bupati Abdullah Azwar Anas, dan dua Wakil Ketua DPRD Ruliyono dan Adil Ahmadiyono. Selain itu, Kepala Dinas Pengairan Guntur Priambodo dan mantan Asisten Pemerintahan Abdullah. Beberapa politisi Partai Dermokrat, Partai Golkar, dan Partai Gerindra, juga hadir.
“Semoga Bapak Suprayaka diampuni semua dosanya dan diterima semua amal ibadahnya semasa hidupnya,” ucap Bupati Anas saat memberikan sambutan. Astro Junaidi mewakili keluarga almarhum menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu perawatan Suprayaka hingga pemakaman. “Mohon agar dimaafkan beberapa kesalahan Bapak Suprayaka semasa bergaul,” ujar Astro. (radar)