Nah, kemarin (24/9) upacara penyambutan dan penyampaian disertasi Erika di gelar di kampus Untag Banyuwangi. Pimpinan Yayasan Per satuan Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan segenap civitas akademika Untag Banyuwangi ha dir dalam acara tersebut. “Lembaga terus berkomitmen bahwa pengembangan SDM menjadi prioritas dengan terus mengirim tenaga dosen untuk menempuh studi S-3 dengan biaya lembaga, sehingga target 20 doktor pada tahun 2020 akan tercapai,” ujar Rektor Untag Banyuwangi, Drs. Tutut Hariyadi, M.Si.
Menurut Tutut, keberadaan Erika yang telah menyandang gelar doktor diharapkan mampu meningkatkan performance Untag Banyuwangi. Rektor Tutut menambahkan, menyandang gelar doktor bukan hal yang mudah. Sebab, masyarakat menunggu pembuktian apakah kadar keilmuan yang bersangkutan sesuai gelar yang disandang. “Diharapkan, mereka (para doktor Untag Banyuwangi) menjadi pelopor penggerak dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” cetusnya.
Ketua Perpenas 17 Agustus Banyuwangi, Drs. Waridjan menambahkan, hadirnya lagi seorang doktor di Untag Banyuwangi diharapkan mampu mem perkuat kelembagaan. Ide dan gagasan para doktor tersebut diharapkan mampu mempercepat kemajuan Untag Banyuwangi. Kepada Erika, Waridjan mengharap kontribusi perempuan kelahiran 22 April 1965 ter sebut kepada masyarakat, khususnya di bidang perikanan.
“Kontribusi bagi masyarakat sangat di nanti. Itu mengingat banyak warga Banyuwangi yang hidup di sektor perikanan,” cetusnya. Sementara itu, sebelum menyampaikan disertasi, Erika mengucapkan terima kasih ke pada lembaga Untag, keluarga, dan semua pihak yang telah memfasilitasi dirinya menempuh pendidikan S-3. Setelah itu, Erika menjelaskan detail disertasi berjudul “Respons Imun Udang Putih (Litopenaesus vannamei) dengan Pemberian Ekstrak Chaetoceros Ceratosporum terhadap Infecto Myo necrosis (IMNV)”. (radar)