ROGOJAMPI – Aksi pencurian ternak sapi mulai marak terjadi di wilayah Kecamatan Rogojampi. Seekor sapi peranakan jenis Siemental milik Misbah, 66, asal Dusun Jagalan, RT 1, RW, 3, Desa/ Kecamatan Rogojampi, hilang dicuri maling, Rabu dini hari (21/9).
Hilangnya sapi itu kali pertama di ketahui oleh Tutik, 36, salah satu anak Misbah yang terbangun pada pukul 00.05. Saat itu, Tutik melihat sapi milik ayahnya itu tidak ada di dalam kandang. Saat itu juga, Tutik membangunkan suami dan ayahnya.
“Biasanya kalau pagi sapinya bersuara minta diberi pakan,” ujar Tutik. Di sekitar kandang sapi miliknya, ada jejak kaki sapi dan orang. Jejak itu sangat terlihat jelas karena di daerah itu baru diguyur hujan deras. “Jalannya memang becek, jadi terlihat ada bekas injakan kaki sapi dan kaki manusia,” cetus Misbah.
Dari jejak kaki itu, terang dia, sapi miliknya dibawa oleh maling ke arah timur melewati kebun ilalang yang cukup rimbun. Diduga, maling sudah mempelajari medan di sekitar lokasi kandang. Dugaan itu diperkuat, dari keterangan warga yang sempat melihat pada pukul 02.00 ada mobil pikap parker di tepi jalan raya menuju Pancoran.
“Sapi itu sudah berumur setahun lebih, kalau dijual ya laku Rp 15 juta,” ungkapnya. Ada berita sapi hilang, Sekretaris Desa Rogojampi, Suwari, dan Kepala Dusun Jagalan, Winarto langsung mendatangi lokasi.
Peristiwa pencurian ternak itu, di daerah itu bukan kali ini saja terjadi. Sebulan lalu, dua ekor sapi milik Saini dan Heri juga disikat maling. “Pencurian ternak sedang marak, sebagian besar kandangnya berada di sekitar kebun,” ujar Winarto.
Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri mengatakan, akan mengerahkan personelnya untuk mengejar sindikat pencurian sapi tersebut. Dia juga berharap warga yang merasa curiga atau pun mengalami kejadian serupa, untuk segera melaporkan ke polsek.
“Saya minta warga yang pernah kehilangan ternak sapi segera melapor ke polsek,” katanya.(radar)