LICIN- Musibah menimpa rombongan pencinta alam (Mapala) Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) saat melakukan wisata arung jeram (rafting) di Sungai Kedung Lowo, Dusun Ledok, Desa Jelun, Kecamatan Licin, Minggu siang kemarin.
Satu mahasiswi dinyatakan hilang setelah perahu karet yang ditumpangi terbalik di kemiringan sungai yang cukup curam. Korban hilang diketahui bernama Rita Marta Ayu, 18, warga Dusun Badolan, Desa Bajulmati, Wongsorejo. Sementara, lima rekannya selamat dari maut.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, musibah bermula saat rombongan melakukan rafting di sekitar Sungai Kedung Lowo. Sekitar pukul 10.00, rombongan langsung melaksanakan kegiatan arung jeram di sepanjang sungai menggunakan perahu karet.
Satu perahu diisi oleh enam mahasiswa, termasuk korban yang hilang. Selama perjalanan, mereka dibantu oleh seorang pemandu. Di tengah perjalanan menyusuri sungai, tepatnya pukul 13.00, tiba-tiba perahu karet yang ditumpangi enam mahasiswa itu terbalik.
Seluruh penumpang tercebur ke dalam sungai termasuk korban. Satu per satu mahasiswa Mapala Uniba berusaha untuk menyelamatkan diri agar bisa keluar ke permukaan air. Nahas, satu penumpang perahu karet, yakni Rita Marta Ayu, tidak kunjung muncul ke permukaan.
Kuat dugaan, korban tenggelam dan terbawa arus sungai hingga akhirnya dinyatakan hilang. Mengetahui hal ini, teman-teman korban dan pemandu rafting berusaha mencari. Sayang, upaya pencarian belum membuahkan hasil. Mereka akhirnya memutuskan melaporkan kejadian ini kepada petugas yang berwenang.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Banyuwangi Eka Muharam Suryadi melalui petugas lapangan Ade melaporkan, perahu karet terbalik saat melintas sebuah aliran sungai yang cukup curam.
Dari informasi petugas BPBD di lapangan, sang pemandu tidak mengetahui bahwa di sana ada aliran sungai yang cukup curam sehingga mengakibatkan perahu terbalik. ”Mahasissa atas nama Rita Marta Ayu masih belum ditemukan. Kami masih berusaha mencari,” ujar Eka.
Hingga berita ini ditulis pukul 20.00, tim SAR dari BPBD, Polsek Licin dibantu oleh SAR Ketapang masih menyisir sungai Kedung Lowo. Tanda-tanda keberadaan korban hingga tadi malam juga masih belum dipastikan oleh petugas yang mencarinya.
”Teman- teman korban panik semua. Pencarian terus kami lakukan sampai ketemu,” kata Eka. Selain tim SAR, beberapa orang warga juga menyisir area sungai Kedung Lepen, Dusun Srampon, Desa Segobang. Wilayah ini menjadi titik awal keberangkatan dari perahu karet yang digunakan enam mahasiswa itu saat melakukan perjalanan arung jeram.
Beberapa warga juga terlihat mencoba meraba sungai sedalam delapan meter yang ada di bawah air terjun tersebut. Danpos Licin, Pelda Ludiyanto mengatakan, anggotanya akan menyisir sampai malam hari untuk membantu pencarian. Jika masih belum ada hasil, pencarian akan dicari hari ini mengingat lokasi yang cukup jauh dari penerangan.
Dari keterangan korban selamat, ada kerudung dan tas yang diduga kuat milik Rita Martha. Barang-barang itu ditemukan mengambang setelah perahu karet terbalik. “Kita terus upayakan bantu pencarian, termasuk dengan beberapa warga Dusun Srampon,” ujar tentara kelahiran Banyumas tersebut. (radar)