“Time saving is life saving” adalah fi losifi dari penanganan kegawatdaruratan. Kesalahan pada pelayanan kegawatdaruratan akan sangat berpengaruh pada penanganan selanjutnya, bahkan bisa berakibat fatal. Nah, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyuwangi setiap tahun menggelar pelatihan semacam ini. Tahun ini, PPNI menggandeng Universitas Bakti Indonesia (UBI) sebagai tempat penyelenggaraan dan Tim Trauma Center Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya sebagai instruktur. Tim instuktur dipimpin KaBid Diklit RS Haji Sukolilo drg. Siti Rahmawati, MARS dengan mengajak sembilan anggotanya.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas petugas UGD,” ungkap ketua panitia H. Sudarmawan, SKM, MMKes. Dalam sambutan pembukaan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. H. Widji Lestariono, MMkes berharap, semua petugas UGD mengikuti pelatihan semacam itu. Pelatihan diikuti 53 orang yang didominasi perawat sebanyak 48 orang. Selain itu, juga diikuti tiga orang dokter dan dua bidan. Kegiatan ditutup Ketua PPNI Kabupaten Banyuwangi Ns. Supriyadi Bintoro, MMKes. (radar)