Sedangkan saat berjumpa Jember, Banyuwangi kalah tipis dengan skor akhir 2-1 dalam laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (23/4) lalu. Dengan hasil buruk itu, kontingen Banyuwangi gagal berkiprah pada putaran final POPDA Jatim yang digelar di Blitar Mei mendatang. Sebetulnya, materi pemain yang dimiliki tim Banyuwangi tidak terlalu jelek.
Setidaknya, komposisi pemain adalah hasil penjaringan dari Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi beberapa waktu lalu. Namun, meski memiliki pemain potensial, Banyuwangi tetap gagal. Pelatih tim Banyuwangi, Roni Nurdiansyah mengaku kecewa dengan hasil itu. Menurut dia, timnya gagal lantaran jadwal pertandingan yang padat. ‘’Satu hari, kami main dua kali, pagi dan sore,’’ ujarnya kesal. Dia mengatakan, dengan jadwal tersebut jelas membuat stamina pemain terkuras. Padahal, dua tim yang satu grup ada jeda waktu selama sehari pada partai terakhir. ‘’Kami merasa sangat dirugikan dengan jadwal,’’ keluhnya. (ton/c1/als