Selain itu, ada juga keris Jalak Pasopati milik Patih Singo Geringsing Patih Singo Geringsing itu patih Blambangan,” terang Pe laksana tugas (Plt) Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Ya nuarto Bramuda. Menurut Bramuda, benda pu saka milik Museum Blambangan yang dijamasi kali ini berjumlah delapan buah. Ben da pusaka itu berupa keris, pedang, dan tombak yang berasal dari peninggalan Kerajaan Blambangan. “Semua berupa benda yang memiliki sejarah tinggi,” katanya.
Jamasan benda pusaka ini, sebut Bramuda, merupakan kegiatan budaya yang rutin dilakukan setiap Suro (Muhar ram). Dalam jamasan ini, sejumlah benda pusaka di lakukan pencucian dengan mengundang orang yang ahli di bidangnya. “Sejumlah benda pusaka sudah dilakukan jamasan tahun lalu,” ujar Bramuda. Kegiatan jamasan benda pusaka ini, sebut dia, merupakan bagian dari kegiatan kebudayaan yang di kembangkan. Dalam jamasan ini, sebenarnya di lakukan secara terbuka untuk umum.
“Jamasan ini sebenarnya terbuka untuk umum,” ujarnya. Prosesi jamasan yang di lakukan oleh Disbudpar Banyuwangi ini, diawali dengan penyerahan sejumlah benda pusaka oleh Kepala Disbudpar Banyuwangi Bramuda pada KRT. H. Ilham Trihadinagoro yang dipercaya untuk melakukan penjamasan benda pusaka ini. Setelah membaca mantra, Ilham memulai membersihkan sejumlah benda pusaka itu di Pelinggihan Disbudpar. “Jamasan itu sebenarnya tidak harus bulan Suro (Muharram), tapi bulan ini dianggap yang paling baik,” terang Ilham. (radar)