Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sejarah Blue Flame Kawah Ijen yang Tak Bisa Dinikmati Saat Status Waspada

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Banyuwangi

Aktivitas vulkanik Gunung Ijen naik status dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level 2) sejak Sabtu (7/1). Banyak wisatawan kecewa tak bisa menikmati blue flame atau api biru.

Padahal, selain keindahan alam TWA Kawah Ijen, salah satu sensasi yang dicari wisatawan di Gunung Ijen adalah menyaksikan api biru yang disebut satu-satunya di dunia.

Sebagai pelipur rindu sebelum status Gunung Ijen normal lagi dan kebijakan pembatasan waktu pendakian dicabut, ada baiknya menyimak sejarah blue flame yang cantik itu.

Sejumlah peneliti menyebutkan munculnya blue flame di kaldera gunung berapi cuma ada di Kawah Ijen. Api biru itu juga menjadi penanda bahwa Gunung Ijen masih aktif.

Ketua Harian Geopark Ijen Banyuwangi Abdillah Baraas menyatakan itu dalam wawancara dengan detikJatim pada Januari 2022.

Keluarnya hidrogen sulfida atau H2S bersuhu tinggi di permukaan Kawah Ijen yang memunculkan api berwarna biru, yang kemudian dijuluki dengan api biru atau blue flame kawah Ijen.

“Blue flame muncul seperti halnya kompor gas. Beda dengan kompor minyak yang menyala melalui kapiler. Ada gas dari sistem magmatik di bawah Ijen sehingga H2S keluar di permukaan dengan suhu tinggi lalu berinteraksi dengan belerang sehingga muncul api biru,” ujarnya.

Namun, karena blue flame cuma satu-satunya di Kawah Ijen, keberadaannya tentu saja tidak lepas dari sejarah terbentuknya kaldera terluas di Jawa tersebut.

Terbentuknya Kawah Ijen

Abdillah Baraas menyebutkan terbentuknya Kawah Ijen terjadi sekitar 70 ribu tahun lalu. Dahulu Kawah Ijen adalah kaldera dari Gunung Ijen Purba yang ada sejak 300 ribu tahun lalu.

“Sebelum terbentuk Kawah Ijen dahulu 300 ribu tahun hanyalah ada satu gunung besar yakni Ijen purba,” kata Abdillah.

Erupsi dahsyat yang lontarkan material vulkavulkanik sejauh 466 km. Baca di halaman selanjutnya.

source