Maka dari itu, semua atlet Banyuwangi harus benar-benar total dalam saat tampil dalam perhelatan olahraga paling akbar di Jatim itu. Tentu saja, intensitas latihan wajib ditingkatkan. Sebab, latihan keras itu untuk mengasah skill dan kemampuan. Hal itu menjadi syarat yang harus dilakukan demi meraih asa juara dalam ajang yang digelar di Banyuwangi itu. Kini, cabang biliar Banyuwangi sudah mengantongi skuad inti. Hal itu sesuai dengan penjaringan yang ketat.
Pada seleksi tahap awal terjaring 12 atlet putra. Selain itu, ada empat atlet tambahan yang layak untuk mengisi skuad Banyuwangi. Dengan tambahan itu, maka jumlah pebiliar yang masuk adalah 16 orang. Padahal, cabang biliar hanya akan menurunkan total delapan atlet. Maka dari itu, beberapa atlet terpaksa dicoret. ‘’Skuad sudah final,’’ tegas sekretaris Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Banyuwangi, Tri Sudaryono, kemarin.
Menuut dia, para atlet yang masuk skuad inti itu memang layak. Sebab, mereka menunjukkan kualitas selama proses seleksi tahap akhir. “Atlet yang masuk tim inti itu merupakan pebiliar terbaik Banyuwangi,’’ tandasnya. Cabang Biliar Banyuwangi bertekad untuk mendulang prestasi dalam ajang dua tahunan itu. Meski baru berdiri, tapi dia meyakini, jika potensi atlet dinilai bisa bersaing dalam momentum tersebut.
‘’Kita memang baru berdiri, tapi kualitas anak-anak tidak kalah dengan daerah lain,” ujarnya. Sementara itu, ada enam nomor lomba yang diperebutkan dalam ajang multi even itu. Namun, cabang biliar hanya menurunkan atlet putra yaitu di nomor, 8 ball single, 9 ball single, 9 ball double, 10 ball single, dan 10 ball double. Dua nomor lain di kelas putri, yaitu 9 ball single dan 10 ball single. Tetapi, tuan rumah tidak menurunkan atlet putri. (radar)