Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Bupati Banyuwangi Kumpulkan Kepala Sekolah, Ingatkan Bahaya Perundungan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas akhirnya mengumpulkan kepala sekolah untuk mengingatkan kembali soal bahaya perundungan.

Sebelumnya, seorang siswa kelas 4 sekolah dasar (SD) di Banyuwangi bunuh diri di rumahnya diduga akibat sering dirundung temannya.

“Kemarin sudah kami kumpulkan para kepala sekolah di Kecamatan Pesanggaran, lalu ini segera keliling ke kecamatan lain. Ini harus jadi perhatian,” kata Ipuk, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Dispendik Banyuwangi Bantah Siswa SD yang Tewas Bunuh Diri Sering Dirundung Teman Sekolah

Menurut Ipuk, perundungan menjadi masalah berat yang mengganggu psikologis anak. Perundungan bisa membuat trauma dan bisa mempengaruhi masa depan anak.

Ipuk mengatakan, kasus perundungan di lingkungan sekolah harus ditangani secara sistematis oleh semua pihak.

“Persoalan di rumah dan di sekolah ini seringkali berkaitan. Tidak terkecuali soal bullying. Jadi, ini harus ada kesepemahaman antara pihak sekolah dan orangtua di rumah,” kata Ipuk.

Baca juga: Diduga Di-bully Temannya Tak Punya Bapak, Bocah Yatim di Banyuwangi Bunuh Diri

Menurutnya, jika kerja sama antara insan pendidikan, lingkungan, hingga orangtua murid terjalin dengan baik, maka kasus perundungan pada anak bisa ditekan habis.

Pemkab Banyuwangi bakal menggelar program pekan parenting secara rutin, sebagai upaya edukasi membangun kesepahaman antara guru dan wali murid dalam pola asuh anak. Dengan demikian, kasus perundungan dapat dimitigasi sejak dini.

“Semisal, di keluarganya kerap mendapat umpatan, akhirnya si anak di sekolah suka mengumpat juga ke temannya. Ini harus diubah,” ujar Ipuk.

“Begitu pula para guru, jangan abai. Jika ada kecenderungan perundungan, segera cari akar permasalahannya. Hubungi keluarganya,” imbuh Ipuk.

“Kejadian perundungan yang mencuat beberapa hari terakhir ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai terulang lagi. Tidak boleh lagi kita acuh dengan persoalan yang dialami anak-anak kita,” tegas Ipuk.


source

Exit mobile version