”Sebelumnya harga jeruk di tingkat petani bisa menembus Rp 10.000. Gara-gara cuaca buruk, harga jeruk sekarang Rp 6.000 per kilogram,’’ kata Agus Suprapto, pengepul jeruk asal Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin. Cuaca buruk bukan hanya menurunkan harga jeruk. Kualitas jeruk ikut jeblok karena terus diguyur hujan deras. Kalau sudah begitu, jeruk yang siap panen bisa gembos.
”Kelihatannya besar, tapi rasanya tidak manis lagi. Jeruk-jeruk yang gembos itu terpaksa kita buang karena tidak laku dijual,’’ ujar pria yang hobi adventure itu. Ditanya soal imbas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh terhadap harag jeruk, Agus mengaku tidak ada dampaknya. Menurut dia, sejak harga BBM naik, harga jeruk tetap stabil. ”Pengaruh turunnya harga jeruk ya faktor cuaca buruk dan musim panen raya,’’ tandas bos UD Amalia Buah tersebut. (radar)