Banyuwangi, tvOnenews.com – Kasus tewasnya MR (11), bocah SD di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran akibat gantung diri, berbuntut panjang. Dinilai ada kejanggalan, polisi menggelar ulang olah tempat kejadian perkara (TKP). Fokusnya, memastikan penyebab kematian korban hingga nekat gantung diri.
Kasus ini akhirnya diambil alih oleh Polresta Banyuwangi melalui Unit Remaja Anak dan Wanita (Renakta). Awalnya, kasus ini ditangani Polsek Pesanggaran.
“Tim Renakta kami terjunkan untuk memastikan penyebab kematian korban yang ditengarai akibat bullying,” kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja, Sabtu (4/3).
Pihaknya menyelidiki kasus ini untuk memastikan apakah ada motif lain terkait kematian korban. Tahap awal, meminta keterangan secara maraton terhadap seluruh saksi yang terkait dengan kematian korban.
“Jadi, tim masih bekerja mengumpulkan seluruh fakta di lapangan,” jelasnya.
Selain memeriksa keluarga korban, pihaknya juga meminta keterangan medis, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Pihaknya bersama Dinas Pendidikan Banyuwangi melakukan klarifikasi kepada pihak sekolah. Dari fakta di lapangan inilah, pihaknya akan menguji secara mendalam.
“Secepatnya akan kita informasikan hasil penyelidikan tersebut,” tegasnya.
Terkait kemungkinan autopsi jenazah, pihaknya akan melihat perkembangan penyelidikan.
Halaman Selanjutnya :
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah di Banyuwangi nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Dugaannya, korban tak tahan lantaran sering dibuli di sekolah. Korban diolok-olok anak yatim karena tak punya bapak. Korban ditemukan menggantung di dapur, lehernya terjerat tali plastik.