The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

42 Head of Community Health Center in Banyuwangi Targeted to Resolve Stunting

42-head-of-puskesmas-in-banyuwangi-targeted-to-resolve-stunting
42 Head of Community Health Center in Banyuwangi Targeted to Resolve Stunting
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Banyuwangi

42 The head of the Community Health Center in Banyuwangi has a special task to deal with stunting. Penugasan tersebut langsung datang dari Bupati dalam bentuk SK Penugasan dengan target segera menuntaskan masalah balita stunting, serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) in his territory.

Penyerahan SK Penugasan ASN sebagai Kepala UPTD Puskesmas tersebut digelar di Ruang Rempeg Jagapati dan dihadiri Asisten Pembangunan dan Kesra Choiril Ustadi Yudawanto, Asisten Administrasi Umum Arief Setiawan, serta segenap jajaran Pemkab Banyuwangi.

On that occasion, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menargetkan para kepala puskesmas untuk segera menyelesaikan masalah stunting serta kasus kematian ibu dan bayi di wilayah kerjanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini harus menjadi tanggung jawab semua petugas puskesmas. Jangan hanya diserahkan kepada petugas atau bidan yang di lapangan saja, namun semua petugas kesehatan yang ada di sana harus tahu permasalahan stunting, maupun AKI/B. Baik dokter, perawat, maupun petugas media lainnya harus paham dan terlibat terkait masalah stunting,” said Ipuk, Saturday (20/1/2023).

Kami akan lakukan monev dalam tiga bulan. Jika tidak tercapai akan kami evaluasi kembali,” he added.

Stunting menjadi salah satu prioritas penanganan kesehatan karena menurut Ipuk menyangkut kualitas generasi ke depan.

Di Banyuwangi upaya penanganan stunting telah dilakukan melalui berbagai program dengan melibatkan lintas stakeholder. On 2023, angka stunting di Banyuwangi turun jadi 2.387 news, dari sebelumnya sebanyak 2.704 news.

Ipuk berharap para kepala puskesmas bisa menjalin komunikasi intensif dengan seluruh stakeholder di wilayah kerjanya. Tidak hanya dengan tim puskesmas, melainkan juga masyarakat sekitar.

Dengan sinergi berbagai pihak, semua hal akan mudah. For example, saat ada warga miskin yang butuh pelayanan kesehatan ini bisa segera tersampaikan dan ditangani oleh puskesmas,” said Ipuk.

On that occasion, Ipuk juga mendorong mereka mengoptimalkan pemanfaatan teknologi guna mempercepat layanan.

“For example, sistem informasi terkait rekam data pasien yang terintegrasi dengan rumah sakit, sehingga akan mempercepat penanganan saat ada pasien rujukan,” clear.

Watch Video “Berkat Aplikasi SIMPATI Angka Stunting Sumedang Turun Drastis [prawns:Video 20detik] (erm/fat)