Show: Tuesday, 7 January 2025 20:11 WIB

TribunJatim.com/Aflahul Abidin
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra saat bersama para pengasuh pondok pesantren untuk mencegah aksi kekerasan di lingkungan ponpes.
Journalist Report Tribune Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Forkopimda Banyuwangi akan mengumpulkan para pengasuh pondok pesantren untuk mencegah aksi kekerasan di lingkungan ponpes.
Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan setelah kasus santri tewas dianiaya para seniornya beberapa waktu lalu.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, Forkopimda Banyuwangi telah menggelar rapat koordinasi untuk membahas rencana tersebut pada Minggu (5/1/2025) night.
Rapat tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, Indonesian Council of Ulama, religious leaders, hingga lembaga-lembaga yang menaungi permasalahan anak.
Dalam rapat tersebut, pihak-pihak terkait merumuskan prosedur pola pengasuhan di lingkungan pondok pesantren. Pola yang disepakati akan disosialisasikan ke ponpes agar dapat dilaksanakan.
Read too: Dozens of Motorbikes and Traffic Police Cars Checked by Banyuwangi Police Chief, this is the result
“Sudah ada rancangannya. Jadi sudah kami rumuskan beberapa hal. Kami atur sedemikkian rupa agar kekerasan di lingkungan pesantren bisa dicegah. Nanti updatenya kami sampaikan saat sosialisasi ke pondok-pondok pesantren,” kata Kapolresta, Tuesday (7/1/2025).
Terkait kasus yang menewaskan santri berinisial AR (14) di Ponpes Nurul Abror Al-Rohbaniyin di Kecamatan Wongsorejo, polisi telah menahan enam tersangka. Masing-masing terdiri dari empat tersangka dewasa dan tiga tersangka anak-anak.
Hasil penyelidikan terbaru, polisi belum mendapati adanya peran serta pihak pondok pesantren dalam tragedi memilukan itu.
Read too: 6 Coma Day, Student Victim of Beating in Banyuwangi Dies, Police Name Six Suspects
“Kami sudah memeriksa empat pengasuh ponpes. Jadi memang belum mengarah ke sana. Saat peristiwa terjadi, tidak ada pengasuh di tempat kejadian. Tapi kami masih terus dalami,” kata Rama.
Rama juga mengungkapkan hasil penyelidikan terbaru terkait motif pengeroyokan.
According to him, pengeroyokan disebabkan oleh para tersangka yang tak berkenan atas tindakan korban.
Read too: This Banyuwangi Woman's Mode is Deceptive 4 Elderly to Earn IDR 30 Million, Targeting Social Assistance Recipients
“Memang terjadi sesuatu hal yang membuat santri senior tidak berkenan. Itulah yang membuat pemukulan terhadap korban,” he continued.