Tidak jarang mereka juga mengajak anak-anaknya. “Warga berdoa di dekat makam orang tua atau saudaranya,” terang Kepala Desa (village head) Cluring Desa Village/ District, Sunarto. Tradisi ziarah ke makam itu membawa berkah tersendiri bagi para penjual bunga. Sejak H-4 Ramadan, para penjual bunga kebanjiran pembeli. Setiap warga yang ingin nyekar selalu membeli bunga tabur.
“Paling ramai ya hari ini (yesterday),” terang Ramini, salah satu penjual bunga di Desa Cluring. Ramini mengaku, dia menjual bunga untuk warga yang ingin ziarah sebenarnya bukan hanya menjelang Ramadan. Setiap Kamis dirinya juga menyediakan aneka bunga untuk nyekar. “Tapi yang ramai itu menjelang Ramadan dan Idul Fitri,” katanya sambil mengaku menjual bunga seharga Rp 1.000 per pack. (radar)