The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

During 10 Tahun Tidak Tersentuh Perbaikan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
PROTEST: Forum Pimpinan Kecamatan Bangorejo bersama warga Desa Sukorejo di jalan yang sempat ditanami pohon pisang.

Kerusakan jalan di Desa Sukorejo, Bangorejo District, dan Desa Kesilir, Siliragung District, tergolong parah. Sepanjang jalur menuju Kecamatan Pesanggaran itu ranjau lubang yang membahayakan pengendara bertebaran.

ABDUL AZIZ, Siliragung JALAN Raya Desa Sukorejo, Bangorejo District, dan Jalan Raya Desa Kesilir, Siliragung District, sebenarnya termasuk jalur strategis di wilayah Banyuwangi Selatan. How not, jalur tersebut tak hanya menghubungkan Desa Sukorejo dan Kesilir. Tetapi juga menghubungkan Kecamatan Pesanggaran dan Tegalsari.

Dari arah utara, warga Tegalsari yang hendak ke Pesanggaran lebih mudah dan cepat bila melintasi jalur Sukorejo dan Kesilir. Begitu juga sebaliknya, warga Pesanggaran yang hendak ke Tegalsari atau Genteng akan menghemat waktu bila melintasi jalan dua desa di dua kecamatan tersebut.

Practical, jalur itu dianggap strategis karena bisa mempermudah dan mempercepat arus lalu-lintas dan pertumbuhan ekonomi warga Banyuwangi Selatan. It is just, meski terbilang strategis, jalan di dua desa tersebut tidak mendapat perhatian dan tidak menjadi skala prioritas pemerintah.

Proven, During 10 last year, jalan itu tidak tersentuh perbaikan. “Selama sepuluh tahun, kita cuma dapat janji-janji,” sesal Harto, residents of Sukorejo Village, yang beberapa hari lalu ikut menanam pohon pisang di tengah jalan.

Nah, memasuki tahun kedua
pemerintahan Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas
dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko,
jalan tersebut baru
dilirik. Dalam APBD tahun
2012, perbaikan jalan rusak itu
budgeted Rp 2,9 billion.
sadly, informasi tentang
program perbaikan jalan tersebut
belum sampai ke telinga
warga Desa Sukorejo dan Kesilir.
inevitably, masyarakat di dua
desa berdampingan itu semakin
jengkel kala setiap hari menikmati
jalan yang semakin rusak.
Worse yet, seringnya hujan
dan banyaknya kendaraan besar
yang melintas membuat kerusakan
jalan semakin parah. Lubang-
lubangnya semakin dalam
dan lebar.
Kondisi itu membuat warga semakin
gerah. Beberapa hari lalu,
masyarakat Desa Sukorejo yang
dimotori puluhan pemuda menanam
pohon pisang di lubang
jalan itu. However, pagi harinya
sejumlah pohon pisang tersebut
dicabut, setelah Camat Bangorejo,
Nuril Falah, didampingi Kapolsek
Bangorejo, AKP Hery Purnomo,
menemui warga. Kepada bertemu
inhabitant, Nuril menjelaskan bahwa
pemerintah sudah menyiapkan
budget Rp 2,9 billion for
memperbaiki jalan tersebut.
However, tak lama setelah
warga Sukorejo mencabuti pohon
banana, giliran warga Desa
Kesilir yang melakukan aksi serupa.
Warga yang kesal dengan
jalan rusak di wilayahnya juga
menanam pohon pisang. Lagilagi,
seperti yang dilakukan
warga Sukorejo, the next day
mereka juga mencabuti tanaman
the. Hal itu terjadi
lantaran Kepala Dinas Pekerjaan
Umum (COULD) dan Bina Marga
Banyuwangi, Mujiono, down
ke lapangan. Pejabat yang
selalu tampil bersahaja itu sengaja
menemui warga Kesilir.
Saat bertemu warga itu, Mujiono
menjelaskan bahwa anggaran
perbaikan jalan sebesar Rp
2,9 miliar juga akan menjangkau
Desa is cut. “Pelaksanaannya
tinggal menunggu proses lelang
just,” terang Mujiono saat menemui
inhabitant, a few days ago.
Meanwhile, bukan hanya
jalan Desa Sukorejo dan Kesilir
yang rusak. Jalur lain di Kecamatan
Bangorejo juga tak kalah
parah kerusakannya. Specifically
di Jalan Kabianem menuju
Pasar Pedotan dan dari Pasar
Pedotan menuju Buk Putih.
Satu lagi yang tak kalah parahnya
adalah jalur dari Jalan
Kabianem menuju arah Pondok
Pesantren Blokagung, districts
Tegalsari. That said, salah
satu sebab jalan menuju
pesantren asuhan KH Hisyam
Syafaat tersebut tak tersentuh
perbaikan, karena hubungan
pengasuhnya dengan penguasa
kala itu kurang harmonis.
Kerusakan jalan di tiga jalur tersebut,
selama ini memang diketahui
sangat parah. Even, Lots
lubang menyerupai kubangan
kolam di tengah jalan. Jangan
heran bila banyak pengemudi
kendaraan roda empat takut
melalui jalur tersebut.
However, pada awal periode
kepemimpinan pasangan Anas
dan Yusuf, tiga jalur yang rusak
parah tersebut sudah diperbaiki,
bahkan diaspal hotmix.
Practical, saat ini tak ada lagi kolam
menganga di tiga jalan
the. (radar)

Keywords used :

Exit mobile version