Saat beberapa siswa mengalami kesurupan, light him, siswa lain oleh para guru diminta berkumpul ke RTH Blambangan yang berada tidak jauh dari sekolah. “Yang tidak kesurupan dikumpulkan ke RTH, tapi siswa yang dikumpulkan itu malah ikut kesurupan," he said. Salah seorang guru SMP 17 August 1945, Darmaji, 58, mengatakan kesurupan itu disebabkan karena para siswa membuat keramaian di beberapa tempat yang diyakini ada penunggunya.
“Anak-anak ramai di tempat tenis meja, karena di daerah itu ada penunggu,He said. Meanwhile, banyak siswa yang kesurupan itu akhirnya sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal. Sedang para guru, langsung menggelar rapat. “Anak-anak untuk sementara belajar di rumah,” cetus kepala sekolah (Principal) SMP 17 August 1945 Muncar, Edy Prasetyo. Kasek mengakui saat upacara Senin pagi, sejumlah siswa mengalami kesurupan.
Siswa yang kesurupan itu, juga terjadi pada Sabtu malam (13/9) saat ada perkemahan di sekolah. “Saat amanat pembina upacara, ada siswa yang kesurupan, terus dibawa ke UKS,” terangnya.Pada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kasek menyampaikan siswa yang kesurupan itu sebenarnya tidak banyak. From existing data, jumlahnya hanya sekitar sembilan siswa. “Kita sudah mendatangkan paranormal untuk pencegahannya,He said. (radar)