The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Banyuwangi Vegetable Seller's New Task Now Send Food to Stunted Toddlers

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox


Banyuwangi

The traveling vegetable sellers or commonly called mlijoan in Banyuwangi have another task. Mereka kini dilibatkan oleh Pemkab Banyuwangi untuk menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil resiko tinggi (pregnant woman).

Salah satu pedagang mlijoan yang dilibatkan tersebut adalah Devi Wijayanti. Warga Jambewangi ini, kini rutin mengantarkan aneka makanan tambahan bergizi bagi balita stunting ataupun bumil risti.

Setiap hari saya mengantarkan sayur dan lauk kepada bumil risti dan balita stunting. Menunya setiap hari beda. Hari ini menunya sayur gambas dan telur puyuh,” terang Devi, Wednesday (22/2/2023).

At the moment, lanjut Devi, dirinya setiap hari mengantarkan ke tiga orang bumil risti dan seorang balita stunting di Dusun Kepanjen, Jambewangi Village, Sempu Kecamatan District, Banyuwangi.

Salah satu penerimanya adalah Izzata Baried. Old women 28 that year, sedang hamil 27 pekan dengan kondisi resiko tinggi. Ia pernah mengalami dua kali keguguran karena adanya myom.

“Alhamdulillah, sekarang bisa hamil lagi. Kami sangat bersyukur karena terus dipantau sekaligus dibantu tambahan nutrisi harian,” ungkap Izza.

Izza pun setiap harinya mendapatkan makanan tambahan bergizi untuk memastikan bayinya terlahir dengan sehat. “Yang dikirim variatif, dan cukup untuk makanan harian,” tutur Izza.

Hal yang sama juga diakui oleh Siti Solikah. Old women 42 that year, baru saja melahirkan seorang anak sekitar 10 bulan silam. Karena hamil diusia yang relatif tua itu, bayinya terlahir prematur sehingga terancam stunting.

Sudah tiga minggu ini saya mendapatkan bantuan makanan untuk anak saya. Ada sayur, buah dan ikan yang di antar setiap hari,” terang ibu tiga anak itu.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menggelar Bunga Desa (Regent of Ngantor in the Village) di Jambesari, Sempu menyempatkan diri meninjau langsung pelaksanaan program tersebut. Ipuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik, efisien dan tepat sasaran.

“At the moment, there is 3,95 persen balita stunting di Banyuwangi atau sejumlah 2.704 news. Ini terus kita kebut penanganannya sampai benar-benar zero stunting,” said Ipuk.

Begitu pula dengan angka kematian ibu (AKI) juga terus diminimalisir. Pada tahun lalu, there is 25 case. Hal ini terus dilakukan antisipasi dengan serangkaian perawatan sedini mungkin.

Tahun ini kami menganggarkan Rp 7 billion for 1296 sasaran bumil risti dan baduta dari keluarga miskin. Anggaran ini diperuntukkan bagi pemberian makanan tambahan bergizi sebagaimana yang disalurkan oleh mlijoan tadi,” Uncle said.

Pelibatan mlijoan sendiri, added Ipuk, tidak sekadar meningkatkan efektivitas. But, juga memiliki dampak ekonomi bagi mereka yang terlibat. “Inilah wujud kolaborasi yang berdampak,” said Ipuk.

On that occasion, Ipuk mengapresiasi kinerja Desa Jambewangi yang berhasil menekan angka kematian bayi selama 8 tahun berturut, from 2014 -2022.

Berkat kerja keras dan kolaborasi dari kecamatan, village, dan puskesmas mereka bisa menekan angka kematian bayi. Ditunjang puskesmasnya juga banyak inovasi, kami harap derajat kesehatan warga Desa Jambewangi terus meningkat,” tandas Ipuk.

Watch Video “Stunting in Indonesia is Now Decreasing 21,6%
[prawns:Video 20detik]
(abq/iwd)

source