RADARBANYUWANGI.ID – Taiwan hingga kini masih menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Menurut data terbaru Taiwan menempati posisi tiga besar penempatan PMI terbanyak, bersaing dengan Malaysia, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Alasannya sederhana, gaji di Taiwan relatif tinggi, kondisi kerja cukup teratur, serta perlindungan hukum yang terus diperbaiki.
Taiwan tetap jadi salah satu destinasi impian bagi banyak PMI Indonesia.
Dengan UMR yang terus naik dan kebutuhan tenaga kerja asing yang stabil, peluang kerja terbuka lebar, terutama di pabrik dan sektor perawatan.
Namun, penting diingat: kerja keras, mental kuat, dan jalur resmi adalah kunci agar impian meraih penghasilan tinggi di negeri orang benar-benar terwujud.
Lalu, berapa gaji TKI di Taiwan pada 2025 dan apa saja jenis pekerjaan yang ditawarkan?
UMR Taiwan 2025: Naik Jadi NT$28.590
Sejak Januari 2025, Taiwan resmi menaikkan upah minimum regional (UMR) menjadi NT$28.590 per bulan atau sekitar Rp15,6 juta.
Namun, bagi pekerja migran, gaji bersih biasanya tergantung jenis pekerjaan dan potongan biaya akomodasi, makan, dan asuransi.
Rata-rata gaji TKI di Taiwan berkisar NT$20.000–60.000 atau sekitar Rp11–33 juta per bulan, tergantung sektor, lembur, dan kontrak.
Baca Juga: Resmi Pertamina: BBM Naik Mulai 1 Juli 2025, Cek Harga Terbarunya
1. Pekerja Pabrik
Mayoritas PMI di Taiwan bekerja di sektor industri atau manufaktur. Ini mencakup pabrik elektronik, garmen, plastik, logam, hingga makanan. Lembur sering dilakukan, terutama di musim produksi tinggi.
Laki-laki lebih dominan di pabrik berat (logam, otomotif). Perempuan lebih banyak di pabrik ringan (garmen, elektronik).
Tugas Sehari-hari:
Page 2
- Mengoperasikan mesin produksi.
- Menyortir barang sesuai kualitas.
- Mengemas produk jadi.
- Membersihkan area kerja dan peralatan produksi.
Gaji: NT$25.000–40.000/bulan (Rp14–22 juta). Lembur bisa menambah penghasilan NT$10.000–20.000.
2. Caregiver / Perawat Lansia
Sektor ini populer di Taiwan seiring populasi lansia yang terus meningkat. Caregiver bertugas merawat orang lanjut usia di rumah keluarga atau panti jompo.
Mayoritas perempuan, tapi laki-laki makin diminati untuk pasien pria.
Tugas Sehari-hari:
- Membantu aktivitas harian pasien: mandi, makan, berpakaian.
- Memberikan obat sesuai jadwal.
- Menjaga kebersihan kamar pasien.
- Temani pasien ke rumah sakit jika perlu.
- Berkomunikasi dengan keluarga majikan.
Gaji: NT$28.000–33.000/bulan (Rp15–18 juta). Umumnya non-lembur karena berbasis shift.
Baca Juga: PLN Tetapkan Tarif Listrik Juli 2025, Cek Sekarang Sebelum Tagihan Akhir Bengkak
3. Asisten Rumah Tangga (ART)
TKI yang bekerja sebagai ART biasanya tinggal bersama majikan. Pekerjaan ini masih cukup banyak meski lebih ketat syaratnya.
Tugas Sehari-hari:
- Membersihkan rumah.
- Mencuci dan menyetrika pakaian.
- Memasak untuk keluarga majikan.
- Mengasuh anak jika ada.
Gaji: NT$20.000–25.000/bulan (Rp11–14 juta). Biasanya sudah termasuk makan dan tempat tinggal.
4. Pekerjaan Lain: Perawat di Rumah Sakit, Peternakan, dan Pertanian
Selain tiga sektor utama di atas, ada pula PMI yang bekerja di sektor lain meski jumlahnya tak sebesar pabrik atau caregiver.
Tugas:
- Membantu di peternakan sapi atau babi: memberi makan, membersihkan kandang, memerah susu.
- Membantu panen hasil pertanian.
- Menjadi asisten perawat di rumah sakit (lebih langka, biasanya butuh sertifikasi tambahan).
Gaji: Variatif, rata-rata setara UMR atau sedikit di atasnya.
Gaji yang relatif besar selalu berbanding lurus dengan beban kerja. Di sektor pabrik, lembur bisa mencapai 2–4 jam per hari.
Sementara di perawatan lansia, kesabaran ekstra sangat diperlukan karena pasien umumnya butuh pendampingan penuh.
Selain itu, pekerja juga harus paham aturan kontrak, asuransi, dan dokumen legal. BP2MI selalu menekankan pentingnya berangkat melalui jalur resmi untuk menghindari risiko penipuan.
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Taiwan hingga kini masih menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Menurut data terbaru Taiwan menempati posisi tiga besar penempatan PMI terbanyak, bersaing dengan Malaysia, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Alasannya sederhana, gaji di Taiwan relatif tinggi, kondisi kerja cukup teratur, serta perlindungan hukum yang terus diperbaiki.
Taiwan tetap jadi salah satu destinasi impian bagi banyak PMI Indonesia.
Dengan UMR yang terus naik dan kebutuhan tenaga kerja asing yang stabil, peluang kerja terbuka lebar, terutama di pabrik dan sektor perawatan.
Namun, penting diingat: kerja keras, mental kuat, dan jalur resmi adalah kunci agar impian meraih penghasilan tinggi di negeri orang benar-benar terwujud.
Lalu, berapa gaji TKI di Taiwan pada 2025 dan apa saja jenis pekerjaan yang ditawarkan?
UMR Taiwan 2025: Naik Jadi NT$28.590
Sejak Januari 2025, Taiwan resmi menaikkan upah minimum regional (UMR) menjadi NT$28.590 per bulan atau sekitar Rp15,6 juta.
Namun, bagi pekerja migran, gaji bersih biasanya tergantung jenis pekerjaan dan potongan biaya akomodasi, makan, dan asuransi.
Rata-rata gaji TKI di Taiwan berkisar NT$20.000–60.000 atau sekitar Rp11–33 juta per bulan, tergantung sektor, lembur, dan kontrak.
Baca Juga: Resmi Pertamina: BBM Naik Mulai 1 Juli 2025, Cek Harga Terbarunya
1. Pekerja Pabrik
Mayoritas PMI di Taiwan bekerja di sektor industri atau manufaktur. Ini mencakup pabrik elektronik, garmen, plastik, logam, hingga makanan. Lembur sering dilakukan, terutama di musim produksi tinggi.
Laki-laki lebih dominan di pabrik berat (logam, otomotif). Perempuan lebih banyak di pabrik ringan (garmen, elektronik).
Tugas Sehari-hari: