Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Pakan Ternak Mahal, Pemuda Desa Siliragung Banyuwangi, Kembangkan Budidaya Maggot

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Banyuwangi, tvOnenews.com – Inilah yang dilakukan kelompok Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA), pelaku budidaya Maggot di Dusun Seloagung, Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Kelompok ini menularkan ilmu budidaya larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) tersebut kepada warga setempat.

PEGA, yang kini berbentuk Persekutuan Komanditer atau CV merupakan dampingan PT BSI sejak tahun 2018 lalu. Sehari-harinya mereka melakukan budidaya maggot dengan memanfaatkan sampah sisa makanan dan buah-buahan sebagai pakan. Selain rumah tangga, suplai sampah terbesar adalah dari perusahaan.

“Dengan memanfaatkan sampah organik, kami bukan hanya menghasilkan maggot, tapi juga pupuk cair organik dan pupuk kompos,” ungkap ketua PEGA, Sudariyanto, Senin (15/5).

Bagi yang belum paham apa itu maggot, maggot adalah belatung atau larva yang dihasilkan dari telur lalat hitam alias Black Soldier Fly (BSF). Maggot sangat aktif memakan sampah organik. Larva maggot dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan.

“Kandungan protein dan nutrisinya cukup tinggi, akhirnya banyak masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkannya,” cetus Sundariyanto.

Di tengah harga pakan pabrikan yang terus melambung baik, membuat masyarakat makin melirik maggot. Apalagi harga maggot terbilang lebih ekonomis.

“Bagi yang sudah merasakan manfaatnya, mereka akan lebih memilih maggot sebagai pakan ternak daripada pakan konsentrat, selain harganya murah hasilnya maksimal,” ujar Sundriyanto.

Halaman Selanjutnya :

Tidak heran, pupuk cair organik dan pupuk kompos yang dihasilkan dari budidaya maggot, semakin hari juga makin banyak peminat, bahkan banyak yang pesan jauh-jauh hari.

source