Sang kreator, Eko Susanto, membuat patung yang akan digunakan untuk prosesi jelang Nyepi itu selama 15 hari. “Ya tidak ada tema khusus. Bikin langsung sesuai keinginan saja. Hasilnya begini ini, sangar. Ini menggambarkan kepribadian betara kala,” bebernya. Menjelang Nyepi, tepatnya padasenja hari, ogoh-ogoh tersebut akan diarak ramai-ramai keliling desa. Eko menambahkan, dalam membuat ogoh-ogoh, dia membutuhkan beberapa bahan, seperti gabus, kertas, kayu, dan besi.
Ogoh-ogoh ini akan diarak di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Di sana beberapa ogoh-ogoh tengah dalam masa pengerjaan. Inilah yang menjadi awal persiapan menuju Hari Raya Nyepi. Biaya pembuatan satu ogoh-ogoh bervariasi. Eko menghabiskan dana lebih-kurang Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta. Dana itu berasal dari urunan beberapa orang. (radar)